//Harus Tahu! Ini Varietas Stroberi yang Manis dan Lebih Produktif

Harus Tahu! Ini Varietas Stroberi yang Manis dan Lebih Produktif

Stroberi atau tepatnya stroberi kebun (juga dikenal dengan nama arbei, dari bahasa Belanda aardbei) adalah sebuah varietas stroberi yang paling banyak dikenal di dunia. Seperti spesies lain dalam genus Fragaria (stroberi), buah ini berada dalam keluarga Rosaceae. Secara umum buah ini bukanlah buah, melainkan buah semu, artinya daging buahnya tidak berasal dari ovari tanaman (achenium) tetapi dari bagian bawah hypanthium yang berbentuk mangkuk tempat ovari tanaman itu berada.

Buah stroberi berwarna hijau keputihan ketika sedang berkembang, dan pada kebanyakan spesies berubah menjadi merah ketika masak. Namanya berasal dari bahasa Inggris kuno streawberige yang merupakan gabungan dari streaw atau “straw” dan berige atau “berry”. Alasan pemberian nama ini masih tidak jelas. Beberapa spesies Lepidoptera mengambil sumber makanannya dari tumbuhan stroberi, menjadikan spesies ini hama utama tanaman stroberi.

Nama sangkuriang diberikan oleh petani di Bandung, Jawa Barat, yang diambil dari salah satu legenda di tanah Pasundan. Stroberi sangkuriang dan dayang sumbi merupakan varietas yang memiliki keunggulan pada cita rasa, tingkat produktivitas, serta tampilan fisik yang seragam dan menarik. Perbedaan kedua varietas stroberi ini hanya pada rasanya. Sangkuriang cenderung lebih manis tanpa rasa masam dan berair, sedangkan dayang sumbi cenderung manis dan masam.

Kadar gula sangkuriang dan dayang sumbi mencapai 11–12 briks. Tingkatan ini cenderung lebih tinggi bila dibandingkan dengan stroberi lokal yang umumya hanya mencapai 6–7 briks.

Stroberi sangkuriang dan dayang sumbi merupakan hasil persilangan. Awalnya, biji-biji stroberi tochiotome disilangkan menghasilkan CBD-19, kemudian CBD-19 disilangkan dengan varietas kunowase. Dari hasil persilangan itulah lahir stroberi sangkuriang. Sementara itu, dayang sumbi berasal dari persilangan antara stoberi nyoho dan CBD-224. Persilangan tersebut dilakukan oleh Ihsan Al Falah, petani stroberi di Bandung. Selanjutnya, Ihsan memperbanyak varietas ini dengan stolon sehingga hanya butuh waktu 2 bulan hingga panen.

Kini varietas hasil persilangan Ihsan telah digunakan oleh beberapa petani. Petani stroberi di Parongpong Bandung mengakui bahwa dayang sumbi dan sangkuriang produktif. Satu tanaman sangkuriang mampu menghasilkan 10 buah dalam satu periode pembuahan (satu musim) atau selama 6 bulan. Sementara itu, dayang sumbi menghasilkan 10–15 buah. Bobot buah rata-rata 30 gram per buah. Angka produktivitas tersebut tergolong tinggi dibanding stroberi lokal yang rata-rata hanya 5 buah per tanaman.

Namun, budidaya varietas ini kerap terkendala cuaca seperti badai dan hujan es. Pada saat terjadi kondisi tersebut, cendawan sering menyerang tanaman sehingga serangan penyakit embung tepung mewabah. Daun tertutup lapisan putih, mengering, lalu gugur. Untuk mengatasi kendala tersebut, Ihsan memasang mulsa, menyemprot pestisida, dan menggunakan plastik sebagai atap pada tiap bedengan.

Di Indonesia, stroberi lebih cocok ditanam pada musim hujan. Selain itu, tata air dan udara di kebun perlu diperhatikan dengan baik. Adapun tanah yang digunakan adalah tanah liat berpasir, gembur, serta mengandung bahan organik. Kunci utama untuk menghasilkan stroberi premium dengan harga jual tinggi adalah perawatan intensif. Oleh karena itu, Anda harus memperhatikan seluruh faktor yang dibutuhkan dalam budidaya stroberi.