Semakin berkembangnya zaman, maka semakin berkembang pula teknologi yang ada, tak terkecuali pada bidang pertanian. Keberadaan teknologi di bidang pertanian ini seringkali memberikan dampak positif bagi sektor pertanian nasional.
Petani sangat terbantu dengan adanya teknologi ini sehingga mereka bisa meningkatkan produktivitas hasil pertaniannya.
Melansir laman Instagram @kementerianpertanian. Berikut adalah enam teknologi pertanian yang menjadi andalan Indonesia dalam meningkatkan produktivitas pertanian.
Transplanter
Litbang Kementerian Pertanian (Kementan) RI merekomendasikan teknologi transplanter untuk menanam padi. Teknologi ini dapat meningkatkan produksi hingga 30 persen.
Indo combine harvester
Indo combine harvester merupakan alat panen padi yang memudahkan dalam proses pemotongan hingga pengantongan padi.
Mesin pemilah bibit unggul
Mesin ini banyak digunakan perusahaan pembibitan untuk menyeleksi bibit unggul, misalnya pada pemilihan bibit jagung hibrida.
Alat pengering kedelai
Alat ini dapat mencegah turunnya mutu benih kedelai akibat terlambatnya proses pengeringan. Komponen alatnya, antara lain drum pemanas udara, dua kompor minyak tanah sebagai sumber panas, dan sebuah blower untuk menghisap dan menghembuskan udara panas.
Alat pengering kedelai ini digunakan untuk mempersingkat waktu pengeringan yang biasanya selama 8 hari menjadi satu hari. Selain itu, teknologi pengering ini juga dapat meningkatkan mutu (daya tumbuh) benih kedelai hingga mencapai 90,3%.
Instalasi pengolah limbah
Dengan menerapkan teknologi instalasi pengolahan limbah, limbah ternak bisa diubah menjadi pupuk organik. Ini menjadi nilai tambah bagi peternakan. Instalasi ini dapat mengolah limbah ternak yang terbuang menjadi sesuatu yang bermanfaat, seperti biogas, pupuk organik cair, dan bahan pakan ternak.
Selain itu, dengan menggunakan instalasi ini limbah ternak bisa terkelola dengan baik. Apabila limbah ternak tidak dikelola dengan tepat, maka akan menimbulkan pencemaran lingkungan yang serius.
Perangkat Uji Cepat Tanah Kering (PUTK)
Alat pengukur serta cairan formula kimia untuk menentukan status hara, P, K, bahan organik, pH, dan kebutuhan kapur pada lahan kering merupakan bagian dari perangkat uji cepat tanah kering (PUTK).
Teknologi ini memungkinkan penyuluh lapangan atau kelompok tani untuk menganalisis unsur-unsur yang terdapat pada lahan kering. Sehingga berdasarkan analisis tersebut, mereka dapat membuat rekomendasi pemupukan untuk padi gogo, jagung, dan kedelai pada tanah kering.
Dengan demikian, untuk meningkatkan produksi dan kemudahan proses bertani, ada baiknya petani perlu memanfaatkan teknologi pertanaian buatan dalam negeri tersebut. Ayo songsong industri pertanian modern masa depan dengan memanfaatkan mekanisasi dan teknologi informasi sektor pertanian.