Senjata nuklir adalah salah satu senjata pemusnah massal yang berbahaya dan penggunaannya sangatlah ketat dan tidak bisa sembarang negara yang memilikinya. Mari kita berandai jika sebuah senjata nuklir ditembakan dan mengenai kota modern semisal Jakarta. (Peringatan ini hanyalah simulasi dan informasi)
Mari kita mulai simulasinya. Di pukul 7 pagi tepat pada jam sibuk dimana orang-orang bekerja dan bersekolah sebuah senjata nuklir tipe B-61 mod7 dengan kekuatan 340 kilo tons meledak di kota Jakarta. Inilah yang akan terjadi berikutnya.
Dalam radius 2,09 km² terciptalah bola api yang panasnya melebihi suhu matahari dan apapun yang berada di area tersebut akan lenyap kurang dari 2 detik.
Dalam radius 7,25km² bangunan tinggi yang terbuat dari beton dan infrastruktur yang mencakup area tersebut akan rusak total dan orang-orang yang masuk radius ini dipastikan tidak akan ada yang selamat.
Dalam radius 14,9km² 500 rem dosis radiasi pengion tersebar dan kemungkinan fatal, dalam waktu sekitar 1 bulan; 15% orang yang selamat dari ledakan nuklir pada akhirnya akan meninggal karena kanker akibat paparan radiasi tinggi dan ekstrim.
Dalam radius 32,1km² sebagian besar bangunan tempat tinggal akan runtuh dan makin banyak orang cedera di area ini, korban jiwa tersebar luas dan kebakaran terjadi dan bangunan yang rusak parah berisiko tinggi menyebarkan api.
Dalam radius 140km² korban yang selamat akan mengalami cedera luka bakar tingkat 3 ke seluruh lapisan kulit, dan seringkali tidak menimbulkan rasa sakit karena merusak saraf nyeri. Mereka dapat menyebabkan jaringan parut atau kecacatan yang parah, dan dapat memerlukan amputasi.
Dalam radius 212km² terjadi kerusakan ringan di setiap bangunan, jendela kaca diperkirakan akan pecah. Hal ini dapat menyebabkan banyak cedera pada populasi sekitar yang datang ke jendela setelah melihat kilatan ledakan nuklir (yang bergerak lebih cepat daripada gelombang tekanan).
Setelah mengetahui efek ledakan dan sebab-akibatnya sekarang kita memasuki fase pasca ledakan nuklir, beberapa jam dan beberapa hari kemudian setelah bencana ini terjadi.
Kita selalu menganggap bahwa bantuan akan segera datang dalam bencana apapun, namun bencana kali berbeda, ledakan nuklir itu seperti semua bencana alam sekaligus yang melanda. Ada ratusan ribu dan jutaan orang yang mengalami cedera serius mulai dari patah tulang, luka bakar serius hingga pendarahan.
Dalam beberapa jam orang-orang cedera ini akan segera meninggal, banyak ribuan orang yang terkubur di reruntuhan bangunan. Banyak dari mereka yang ketakutan,bingung, dan tidak tahu apa yang akan terjadi kepada mereka berikutnya. Banyak dari rumah sakit yang telah hancur dan banyak dari ahli penyakit dan dokter yang telah meninggal.
Sebuah hujan hitam yang mengerikan masih akan meneror korban yang selamat, dengan abu radioaktif dan debu yang akan turun dan menutupi semua kota. Mereka yang menerima dosis radiasi ekstrim akan segera mati, tak akan ada bantuan selama berjam-jam bahkan berhari-hari.
Seluruh akses masuk ke kota akan terblokir akibat dari ledakan nuklir, listrik dan air mati serta komunikasi terputus. Rumah sakit di kota tetangga akan penuh dan tidak sanggup untuk bencana sebesar ini, dan kewalahan akibat puluhan ribu dengan cedera yang serius termasuk korban radiasi.
Dan beberapa bulan dan tahun kemudian mereka yang berhasil selamat akan menderita kanker seperti leukimia (kanker darah). Memang bantuan internasional akan menolong tapi mereka belum terlatih untuk menangani bencana seperti ini dan ini akan lebih buruk daripada apapun.
Dengan menggunakan website simulasi saya mendapatkan estimasi korban meninggal 498,370 orang dan estimasi cidera sebanyak 1,426,570 orang.
Website simulasi : https://nuclearsecrecy.com/nukemap/
Sumber postingan : https://nuclearsecrecy.com/nukemap/
https://youtu.be/5iPH-br_eJQ
https://www.icrc.org/…/success-nuclear-explosion-video…
https://www.businessinsider.in/…/articleshow/71622714.cms