//Petani Harus Tahu! Ini Pengaruh Siklus Bulan Terhadap Tanaman

Petani Harus Tahu! Ini Pengaruh Siklus Bulan Terhadap Tanaman

Musim tanam adalah istilah dalam budi daya tanaman di mana iklim pada periode tertentu dalam satu tahun sangat ideal untuk menanam tumbuhan asli maupun hasil domestikasi. Dalam ilmu botani, musim yang sama disebut dengan musim tumbuh.

Musim tanam di suatu wilayah sangat ditentukan dari lokasinya terhadap khatulistiwa dan ketinggiannya dari permukaan laut. Misal di kawasan beriklim sedang benua Amerika, musim tanam dimulai sejak udara beku terakhir terlihat di musim semi hingga kemunculan udara beku di musim gugur. Pengamatan ini telah dilakukan sejak puluhan tahun dan kini diketahui bahwa panjang musim tanam terus meningkat karena pengaruh perubahan iklim karena udara beku di musim semi menghilang lebih awal, dan udara beku di musim gugur muncul lebih terlambat.

Pada kawasan beriklim tropis dan gurun pasir, musim tanam diawali dengan munculnya air melalui presipitasi (hujan atau kabut basah) pada awal tumbuhan mulai berkecambah, hingga dimulainya musim kemarau di saat tumbuhan mulai berbunga dan berbuah. Kondisi ini harus senantiasa terjaga, karena kondisi yang tidak ideal dapat menyeabkan tumbuhan tidak tumbuh atau tidak berbuah. Kondisi kering pada masa awal pertumbuhan dapat dicegah dengan irigasi. Namun kondisi basah seperti hujan deras di saat tumbuhan mulai berbunga akan mengurangi hasil panen.

Baca Juga  Ketahui! Cara Penggunaan Pestisida Dengan Tepat Agar Hasil Maksimal

Rumah tanaman atau rumah kaca merupakan bangunan yang dibangun untuk mengendalikan kondisi iklim mikro di sekitar tumbuhan sehingga secara teori tumbuhan dapat ditanam di dalamnya sepanjang tahun tanpa terpengaruh cuaca di luarnya. Petani dapat mengatur jumlah air yang diterima tumbuhan serta temperatur dan kelembabannya sehingga mendapatkan hasil yang diinginkan.

Pengaruh Siklus Bulan terhadap Tanaman

1. Bulan Baru (New Moon)

Pada fase ini, bulan tidak terlihat di langit karena berada di antara matahari dan bumi. Tarikan gravitasi bulan terhadap bumi sangat kuat, sehingga kadar air dalam tanah meningkat. Hal ini membuat akar tanaman lebih aktif dalam menyerap air dan nutrisi.

Tanaman umbi seperti kentang, bawang, dan wortel akan berkembang lebih baik jika ditanam pada fase ini.

Aktivitas mikroba tanah juga lebih tinggi, yang membantu meningkatkan kesuburan tanah.

Waktu yang baik untuk menanam tanaman yang pertumbuhannya lebih fokus pada akar dibandingkan batang atau daun.

2. Bulan Sabit Muda (Waxing Crescent)

Setelah bulan baru, bulan mulai tampak sebagai sabit tipis. Kadar air dalam tanah masih tinggi, tetapi mulai terjadi peningkatan aktivitas pertumbuhan di bagian atas tanaman.

Baca Juga  Mengenal Hormon / Zat Pengatur Tumbuh Tumbuhan dari Bahan Alami Sebagai Bahan Pembuatan POC

Tunas dan daun mulai tumbuh lebih cepat, sehingga ini adalah waktu yang baik untuk menanam sayuran daun seperti bayam, kangkung, dan selada.

Tanaman yang membutuhkan banyak daun sebelum berbunga juga cocok ditanam pada fase ini, seperti padi dan jagung.

Proses fotosintesis menjadi lebih aktif, sehingga tanaman dapat berkembang dengan baik.

3. Bulan Purnama (Full Moon)

Pada fase ini, bulan tampak bulat penuh di langit. Kadar air dalam tanah dan dalam tanaman mencapai titik tertinggi, sehingga getah tanaman naik ke batang dan daun.

Ini adalah waktu terbaik untuk menanam tanaman yang berbuah di atas tanah, seperti tomat, cabai, semangka, dan melon.

Karena kadar air dalam tanaman tinggi, tanaman menjadi lebih aktif dalam proses metabolisme dan pertumbuhan.

Penyerapan unsur hara berlangsung maksimal, sehingga pemupukan pada fase ini sangat efektif.

4. Bulan Menurun (Waning Moon)

Setelah bulan purnama, bulan mulai mengecil. Tarikan gravitasi bulan terhadap air berkurang, sehingga kadar air dalam tanah dan dalam tanaman menurun.

Ini adalah waktu terbaik untuk pemangkasan tanaman karena kadar getah lebih rendah, sehingga luka pada batang akan lebih cepat sembuh.

Baca Juga  Harus Ditanam! Ini 12 Jenis Rambutan Lokal Indonesia Yang Enak dan Berdaging Tebal

Cocok untuk menanam tanaman keras seperti kopi, kakao, dan pohon buah lainnya, karena energi tanaman lebih terkonsentrasi ke akar.

Waktu yang baik untuk panen karena kadar air dalam tanaman lebih rendah, sehingga hasil panen lebih awet dan tidak cepat membusuk.

Praktik Bertani Berdasarkan Siklus Bulan

Jika ingin menanam sayuran daun atau padi, sebaiknya dilakukan setelah bulan baru hingga sebelum bulan purnama.

Jika ingin menanam tanaman buah seperti cabai, tomat, dan semangka, waktu terbaik adalah mendekati bulan purnama.

Jika menanam umbi-umbian seperti kentang dan bawang, sebaiknya dilakukan saat bulan baru atau saat bulan mulai mengecil.

Pemangkasan dan pemupukan paling baik dilakukan saat bulan menurun agar tanaman lebih kuat dan tidak mengalami kehilangan banyak getah.

Pemanenan paling baik dilakukan saat bulan menurun untuk menjaga daya simpan hasil panen lebih lama.

Metode ini telah digunakan dalam pertanian tradisional dan sistem pertanian biodinamik. Meskipun belum banyak penelitian ilmiah yang membuktikannya secara pasti, banyak petani yang percaya bahwa mengikuti siklus bulan dapat meningkatkan hasil panen dan kesehatan tanaman.