//Harus Tahu! Ini Klasifikasi Fungisida Berdasarkan Mekanisme Kerja (MOA), Bahan aktif, dan Sifatnya.

Harus Tahu! Ini Klasifikasi Fungisida Berdasarkan Mekanisme Kerja (MOA), Bahan aktif, dan Sifatnya.

Fungisida atau pengawajamur adalah pestisida yang secara spesifik membunuh atau menghambat cendawan penyebab penyakit. Fungisida dapat berbentuk cair (paling banyak digunakan), gas, butiran, dan serbuk. Perusahaan penghasil benih biasanya menggunakan fungisida pada benih, umbi, transplan akar, dan organ propagatif lainnya, untuk membunuh cendawan pada bahan yang akan ditanam dan melindungi tanaman muda dari cendawan patogen.Selain itu, penggunaan fungisida dapat digunakan melalui injeksi pada batang, semprotan cair secara langsung, dan dalam bentuk fumigan (berbentuk gas yang disemprotkan).

Fungisida dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan, yaitu fungisida selektif (fungisida sulfur, tembaga, quinon, heterosiklik) dan non selektif (fungisida hidrokarbon aromatik, anti-oomycota, oxathiin, organofosfat, fungisida yang menghambat sintesis sterol, serta fungisida sistemik lainnya). Fungisida selektif membunuh jamur tertentu namun tidak menyakiti jamur lainnya.

Baca Juga  Hidroponik Vs Organik | Mana yang lebih unggul

Fungisida diklasifikasikan berdasarkan mekanisme kerja (MOA), bahan aktif, dan sifatnya. Berikut beberapa golongan utama:

  1. Berdasarkan Mekanisme Kerja
    Protektan → Mencegah infeksi sebelum patogen menyerang. Contoh: Mancozeb, Klorotalonil
    Kuratif (Sistemik) → Menyerap ke dalam tanaman dan mengobati infeksi jamur. Contoh: Karbendazim, Dimetomorf
    Eradikatif → Membunuh jamur yang sudah ada di tanaman. Contoh: Tembaga Oksiklorida
  2. Berdasarkan Bahan Aktif dan Cara Kerja (FRAC Code)
    a. Benzimidazole (FRAC 1) → Menghambat pembelahan sel jamur
    Contoh: Karbendazim, Benomil
    Spektrum: Busuk batang, bercak daun
    b. Dithiocarbamate (FRAC M3) → Mengganggu enzim jamur
    Contoh: Mancozeb, Ziram
    Spektrum: Protektan untuk antraknosa, busuk daun
    c. Phenylamide (FRAC 4) → Menghambat sintesis RNA jamur
    Contoh: Metalaksil, Benalaksil
    Spektrum: Busuk Phytophthora (misalnya busuk lunak kentang)
    d. Strobilurin (FRAC 11) → Menghambat respirasi jamur
    Contoh: Azoksistrobin, Piraklostrobin
    Spektrum: Jamur embun tepung, hawar daun
    e. Carboxamide (SDHI, FRAC 7) → Mengganggu enzim pernapasan jamur
    Contoh: Boskalid, Fluksapiroksad
    Spektrum: Busuk batang, bercak daun
    f. CAA Fungicide (FRAC 40) → Menghambat pembentukan dinding sel jamur
    Contoh: Dimetomorf, Mandipropamid
    Spektrum: Busuk daun (late blight), downy mildew
    g. Anilinopyrimidine (FRAC 9) → Menghambat sintesis protein jamur
    Contoh: Pyrimethanil, Cyprodinil
    Spektrum: Busuk buah, embun tepung
    h. Tembaga (FRAC M1) → Kontak, merusak sel jamur
    Contoh: Tembaga Oksiklorida, Hidroksida Tembaga
    Spektrum: Penyakit bakteri & jamur
  3. Berdasarkan Sifatnya
    Kontak → Tidak masuk ke jaringan tanaman, hanya melindungi permukaan (contoh: Mancozeb, Klorotalonil).
    Sistemik → Diserap oleh tanaman dan bekerja dari dalam (contoh: Metalaksil, Dimetomorf).
Baca Juga  Jeruk Sunkist Variegata, varian tanaman jeruk yang memiliki keunikan dan terlihat sangat menarik karena perbedaan yang ini...