Semua tumbuhan mempunyai perangsang atau hormon yang berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan juga untuk meningkatkan kualitas dalam pertumbuhan. Pada tumbuhan terdapat beberapa jenis hormon, salah satunya adalah hormon karrikin.
Karrikin adalah adalah salah satu hormon yang menstimulasi pertumbuhan pada tanaman. Namun hormon ini ditemukan pada asap akibat adanya salah satu atau lebih bagian tanaman yang terbakar.
Hal ini dapat dibuktikan dari adanya asap pada saat terjadi kebakaran hutan yang merangsang perkecambahan biji pada tanaman di sekitar lokasi kebakaran tersebut. Menurut beberapa penilitian, tanaman memnemukan hormon ini pada masa kretaseus ketika tanaman sedang berevolusi dengan sangat cepat.
Dalam kasus tertentu, beberapa tanaman yang tumbuh setelah terjadi kebakaran hutan berevolusi dimana biji mereka akan tetap dalam kondisi dorman sampai api yang menyebabkan adanya hormon karrikin mneghilang dan hormon itu terikat ke partikel-partikel di tanah. Homon karrikin kemudian akan menstimulasi biji tadi untuk berkecambah.
Kecambah ini dapat tumbuh sangat cepat, berbunga, dan menghasilkan biji yang baru. Biji ini akan bersifat seperti induknya. Mereka akan tetap berada dalam kondisi dorman, dan menunggu munculnya hormon karrikin akibat kebakaran hutan berikutnya untuk berkecambah.
Karrikin sendiri dibentuk oleh pemanasan atau pembakaran karbohidrat, termasuk gula dan polisakarida, terutama selulosa. Saat bahan tanaman terbakar, karbohidrat ini diubah menjadi karrikin. Karrikin tidak hanya merangsang perkecambahan biji, tetapi juga dilaporkan dapat meningkatkan kekuatan bibit.
Berikut ini adalah sejumlah fungsi lain dari hormon karrikin:
- Sebagai hormon yang berfungsi untuk merangsang perkecambahan biji akibat adanya unsur terbakar pada sebagian atau keseluruhan dari sebuah tanaman.
- Untuk meningkatkan kekuatan biji tanaman
- Sebagai hormon yang berfungsi untuk mempengaruhi pembiusan photomorphogenesis
- Berfungsi untuk menghasilkan hipokotil pada tanman yang lebih pendek dan kotiledon yang lebih besar.
- Sebagai hormon yang berfungsi untuk perkembangan daun pasaca adanya kebakaran pada sebagian atau keseluruhan dari sebuah tumbuhan.
Menurut penelitian, ada beberapa jenis hormon karrikin, diantaranya adalah KAR 1, KAR 2, KAR 3, KAR 4, KAR 5, dan KAR 6. Diantara jenis-jenis hormon karikin tersebut, yang paling aktif adalah KAR 1 sampai dengan KAR 4.
Tidak perlu menunggu adanya kebakaran, untuk memperoleh hormon karrikin ini dapat dilakukan penjebakan dengan cara:
Cara menjebak karrikin :
Mengumpulkan ranting, daun, dan rumput kering kemudian dibakar dan selanjutnya ditimbun dengan tanah secara perlahan dan hati-hati. Asap akan terjebak di dalam dan karrikin akan menempel di tanah yang ditimbun. Tanah yang terbakar tersebut kemudian dapat dijadikan sebagai media tanam.