//Penyebab dan Solusi Tanaman Cabe Tiba-Tiba Layu dan Tidak Segar Lagi

Penyebab dan Solusi Tanaman Cabe Tiba-Tiba Layu dan Tidak Segar Lagi

Cabai adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran, rempah, atau bumbu, tergantung bagaimana pemanfaatannya. Buah cabai yang belum matang biasa bewarna hijau atau putih, setelah matang buah cabai dapat bewarna merah, kuning, jingga, atau ungu. Buah cabai umumnya berukuran tidak lebih dari 10 cm dan isi buah cabai didominasi oleh bijinya. Sebenarnya warna, bentuk, dan ukuran cabai bergantung pada varietas cabai itu sendiri.

Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di Asia Tenggara sebagai penguat rasa untuk makanan. Bagi seni masakan Padang, cabai bahkan dianggap sebagai “bahan makanan pokok” kesepuluh (alih-alih kesembilan). Sangat sulit bagi masakan Padang dibuat tanpa cabai. Cabai berbeda dengan rempah-rempah lainnya yang bersifat panas atau menghangatkan. Rasa cabai sangatlah kuat, panas, dan menyakitkan, sehingga mengkonsumsinya harus dengan penuh perhatian. Rasa pedas cabai ini disebabkan oleh suatu senyawa aktif yang disebut Capsaicin. Sensasi pedas dan panas inilah yang menyebabkan cabai menjadi bahan bumbu terpenting pada hampir di setiap masakan pedas.

Baca Juga  Tanam Bawang Merah Jenis Ini! Kenali Varietas Bawang Merah yang Laku di Pasaran

Penyebab Tanaman Cabe Tiba-Tiba Layu dan Tidak Segar Lagi

Ralstonia solanacearum , yang dulunya dikenal dengan nama Pseudomonas solanacearum merupakan bakteri patogen tular tanah yang menyebabkan layu pada berbagai jenis tanaman budi daya. R. solanacearum berkembang baik pada lingkungan yang bersuhu 30-35oC dan berkelembaban tinggi. Patogen ini dapat menyebar melalui tanah dan dapat bertahan hidup pada tanah serta sisa sisa tanaman dalam waktu yang lama. R. solanacearum menginfeksi inangnya melalui akar sejak dilakukan pindah tanam. Selain itu bakteri ini juga bisa menginfeksi tanaman melalui luka yang terdapat pada tanaman yang disebabkan oleh nematoda, siput dan serangga hama lainnya.Gejala SeranganGejala awal yang ditunjukkan oleh serangan bakteri ini adalah layu pada daun tanaman. Daun-daun muda akan layu hingga ke ujung percabangan pada waktu cuaca panas, kemudian akan terlihat segar pada malam hari ketika cuaca sedang dingin. Serangan parahnya adalah seluruh bagian tanaman akan layu dengan cepat dan mengering dengan warna tanaman tetap hijau. Gejala lainnya adalah daun menguning dan tiba-tiba tanaman mati.

Baca Juga  Apa Itu Pupuk Bersubsidi? Apakah Semua Petani Bisa Mendapat Pupuk Subsidi? Ini Syarat Mendapatkan Pupuk Subsidi

Gejala ini bisa muncul pada tanaman muda ataupun tanaman yang sudah berbuah. Sementara yang terjadi pada bagian cabang dan batang adalah muncul warna coklat gelap pada pembuluh dan empulurnya. Ketika batang atau cabang dibelah akan nampak lebih jelas perubahan warnanya.Untuk identifikasi panyakit yang disebabkan oleh bakteri ini, bisa diketahui dengan memotong batang tanaman yang terinfeksi dan menekan penampang batangnya. Adanya eksudat bakteri berupa cairan yang berwarna putih susu dan berbau khas yang keluar dari permukaan potongan batang menandakan tanaman sudah terserang layu bakteri. Selain itu, potongan batang juga dapat dimasukkan ke dalam air di dalam gelas transparan.

Solusi Tanaman Cabe Tiba-Tiba Layu dan Tidak Segar Lagi

Adanya aliran eksudat bakteri yang keluar dari penampang melintang batang juga menandakan tanaman sudah terinfeksi layu bakteri.Pengendalian :Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengendalikan penyakit layu bakteri antara lain :Cara pengendalian penyakit Layu bakteri :

1. Gunakan pupuk kandang yang telah masak. Pupuk kandang yang belum masak dapat memacu perkembangan bakteri ini memalui kenaikan suhu tanah yang disebabkan oleh proses fermentasi pupuk organik.

Baca Juga  Ini Penjelasan Tentang Hormon Karrikin dan Fungsinya Pada Tanaman

2. Kurangi penggunaan urea, Kalau perlu gunakan NPK saja. Penggunaan urea yang berlebihan akan menyebabkan tanaman sukulen dan mudah terserang penyakit.

3. Gunakan benih tanaman cabai yang tahan terhadap penyakit ini.

4. Pergiliran tanaman menggunakan tanaman selain famili solanaceae (terung-terungan).

5. Gunakan PGPR sebagai kocoran disekitar perakaran.

6. Hindari mengocor NPK maupun pupuk kimia lain pada akar tanaman. Pengocoran pupuk kimia akan menyebabkan luka pada akar tanaman cabai.

7. Pencelupan bibit sebelum tanam menggunakan PGPR.

8. Mencabut tanaman cabai yang telah terserang penyakit layu bakteri ini.

9. Hindari mengairi lahan dengan menggenangi lahan terlalu tinggi, kalau perlu jangan digenangi.

10. Menurut pengalaman maspary jika tanaman cabe telah terserang layu penggunaan bakterisida menjadi kurang efektif…

Demikianlah Artikel Penyebab dan Solusi Tanaman Cabe Tiba-Tiba Layu dan Tidak Segar Lagi.

Semoga bermanfaat.