//Kenali Itik Ratu, Itik Petelur Hibrida Unggul yang Potensial Dikembangkan

Kenali Itik Ratu, Itik Petelur Hibrida Unggul yang Potensial Dikembangkan

Itik Ratu merupakan merupakan nama komersial itik hibrida, yang dihasilkan dari persilangan itik MA (Mojosari x Alabio). Itik Ratu ini dihasilkan berkat kerjasama Balai Penelitian Ternak Ciawi dengan Balai Pembibitan Ternak Unggul (BPTU) Kambing, Domba, dan Itik yang berlokasi di Pelaihari (Kalsel).

Itik Mojosari dikenal sebagai itik petelur yang unggul dari daerah Mojokerto Jawa Timur yang mampu memproduksi telur berkisar 200-220 butir/ ekor/ tahun. Berat telur itik sekitar 65-70 gram per butir. Untuk berat itik Mojosari dewasa sekitar 1,7 kg per ekor.

Sedangkan itik Alabio merupakan itik yang berasal dari Kalimantan Selatan. Produktivitas telur yang cukup tinggi sekitar 220-250 butir/ ekor/ tahun. Itik Alabio mempunyai berat berkisar 1,8-2 kg untuk pejantan, sedangkan betina berkisar 1,6-1,8 kg.

Itik Ratu sendiri terkenal sebagai itik hibrida yang memiliki beberapa keunggulan dari kedua induknya tersebut. Dan berikut merupakan ulasan mengenai keunggulan dari itik Ratu.

Cepat bertelur

Itik ratu mampu bertelur dengan cepat karena pertumbuhan tubuhnya juga terjadi dengan cepat sehingga pertumbuhan kelaminnya sudah dewasa saat itik masih berumur 4 bulan. Pada saat itu itik sudah bisa bertelur untuk pertama kalinya. Kelebihan ini diturunkan langsung oleh induk itik alabio.

Produksi tinggi

Selain cepat bertelur, itik hibrida ini juga memiliki tingkat produktivitas telur yang tinggi. Kondisi tersebut karena itik lebih tahan stres sehingga masa bertelurnya bisa lebih lama dengan rata-rata sekitar 91,5 persen per tahun. Puncak produksi telur mencapai 97 persen dan masa ini bisa bertahan selama 3 bulan lamanya.

Keunggulan ini diturunkan oleh itik mojosari yang terkenal tahan stres, produksi tinggi, dan umur bertelur lebih cepat.

Kualitas telur

Telur yang dihasilkan berukuran lebih besar daripada telur itik umumnya. Rata-rata berat telur pertama sebesar 56,7 gram/butir. Setelah itu, berat telurnya berkisar 65-75 gram/butir.

Penggunaan pakan lebih efisien

Itik ratu lebih tahan terhadap penyakit pencernaan sehingga pakan yang dikonsumsi bisa terserap lebih efektif. Selain itu, itik tahan terhadap gangguan lingkungan sehingga aktivitas makan minim mengalami gangguan dan itik bisa mengonsumsi pakan dengan baik meski kondisi kurang mendukung. Namun, itik bisa stres apabila pergantian pakan dan minum dilakukan secara mendadak.

Itik ratu terkenal mampu beradaptasi dengan baik di berbagai kondisi lingkungan di Indonesia. Hal ini karena induk itik lokal yang digunakan kawin silang telah beradaptasi dengan iklim di Indonesia.

Dengan beberapa keunggulan yang dimiliki, maka tidak heran jika masyarakat mulai berpaling memelihara itik jenis Ratu ini.

Salah satu faktor keberhasilan dalam memelihara itik salah satunya dari faktor bibit atau anakan bebek yang berkualitas. Jika ingin mendapatkan hasil yang maksimal maka diperlukan pemeliharaan dengan sistem intensif. Dengan cara tersebut peternak dapat mengontrol pakan dan minum, pencegahan terhadap penyakit, perlakuan terhadap bebek yang sedang sakit, pemberian multivitamin dan vaksinasi.

Referensi:

pertanian.com

litbang.pertanian.go.id

hobiternak.com