//Membuat Media Tanam Untuk Tabulampot alias Tanaman Buah Dalam Pot Agar Bisa Tumbuh Maksimal

Membuat Media Tanam Untuk Tabulampot alias Tanaman Buah Dalam Pot Agar Bisa Tumbuh Maksimal

Tabulampot atau tanaman buah dalam pot masih menjadi primadona bagi kalangan tertentu, khususnya di lingkungan perkotaan yang memiliki lahan yang sempit namun berkeinginan untuk memiliki tanaman buah sendiri.

Untuk membuat tabulampot sendiri bisa dibilang susah-susah gampang, terutama adalah dalam hal perawatan dan pembuatan media tanamnya. Media tanam ini sangat perlu untuk diperhatikan karena merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam pembuatan tabulampot.

Kriteria media tanam yang sesuai untuk tabulampot adalah harus bisa menyediakan cukup udara, ketersediaan unsur hara, dan mampu menjaga kelembapan daerah sekitar akar. Ada beberapa macam media tanam yang dapat digunakan sebagai media tanam untuk tabulampot. Berikut beberapa diantaranya.

Sekam padi

Sekam padi merupakan kulit biji padi yang sudah digiiling. Sekam padi biasanya diubah menjadi sekam bakar atau sekam mentah yang tidak bakar. Sekam berperan untuk memperbaiki strukur tanah menjadi lebih baik. Sekam bakar bisa membuat tanah menjadi lebih gembur karena mengandung karbon yang cukup mudah, tetapi sekam bakar merupakan media yang mudah lapuk.

Selain sekam bakar, dapat juga digunakan sekam mentah. Sekam mentah merupakan media yang mudah mengikat air, tidak mudah lapuk, dan merupakan sumber kalium. Namun, sekam padi mentah merupakan media tanam tabulampot yang cenderung miskin unsur hara dan mudah ditumbuhi oleh jamur.

Kompos

Kompos merupakan fermentasi tanaman atau limbah organik seperti jerami, sekam, daun, rumput, dan sampah organik kota lainnya. Kelebihan dari kompos adalah mampu mengembalikan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat-sifat tanah, baik fisik, kimiawi, maupun daya ikat air. Selain itu, kompos bisa menjadi fasilitator dalam penyerapan unsur nitrogen (N) yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.

Kompos yang baik untuk media tanam sudah mengalami proses fermentasi secara sempurna yang ditandai dengan perbuahan warna menjadi hitam kecokelatan, tidak berbau, memiliki kadar air yang rendah, dan mudah digenggam.

Pasir

Pasir sering dijadikan media tanam alternatif yang dicampur dengan media tanam lain. Fungsi pasir dapat menggantikan fungsi tanah. Media tanam ini sangat baik untuk penyemaian benih, pertumbuhan bibit tanaman, dan perakaran setek batang tanaman. Sifatnya yang mudah kering dapat memudahkan pengangkatan bibit tanaman yang akan dipindahkan ke lahan penanaman.

Tanah liat

Tanah liat merupakan jenis tanah bertekstur yang sangat halus dan lengket. Karakteristik media tanam ini adalah memiliki pori-pori mikro yang lebih banyak dibanding pori-pori makro sehingga kemampuan mengikat airnya cukup kuat. Namun, media tanam ini sangat miskin unsur hara sehingga diperlukan campuran media tanam lainnya.

Moss

Moss berasal dari akar paku-pakuan atau kadaka yang bisa dijumpai di hutan. Moss sering digunakan untuk media tanam penyemaian sampai masa pembungaan. Media tanam ini memiliki rongga sehingga memungkinkan akar tanaman dapat berkembang lebih leluasa. Moss dapat mengikat air dengan baik serta memiliki drainase dan aerasi yang lancar, tetapi media tanam ini bersifat asam.

Arang

Arang berasal dari kayu atau batok kelapa. Media tanam ini sangat cocok digunakan untuk menanam tanaman anggrek yang tumbuh di daerah kelembapan tinggi.

Dalam pembuatan media tanam untuk tabulampot, biasanya menggunakan campuran dari 5 jenis media tanam di atas. Berikut ini adalah cara pembuatannya.

  • Menyiapkan bak khusus yang di gunakan untuk penempatan media tabulampot , sebaiknya dipilih bak yang mempunyai ukuran tidak kurang dari 50 cm.
  • Disiapkan 5 jenis media tanam di antaranya adalah tanah, pasir, arang sekam, dan kotoran hewan dengan perbandingan 2 : 1 : 1 : 1 : 1. Seluruh media dicampurkan hingga merata.
  • Selanjutnya, media yang sudah tercampur dimasukkan ke dalam pot dan dipadatkan.
  • Terakhir, bibit tanaman dapat di tanam dalam media tanam dalam tabulampot tersebut.

Pada dasarnya tidak semua jenis tanaman bisa di jadikan tabulampot hanya tanaman tertentu yang bisa di gunakan dengan sistem ini. Ada banyak jenis tanaman yang bisai aplikasikan dengan sistem tabulapot di antaranya jeruk, nangka mini, sawo , kelengkeng dan lain sebagaianya.