Namanya adalah berelleye fish, atau jika diartikan secara bebas adalah si mata gentong, yang memiliki nama ilmiah Opisthoproctidae.
Barreleyes, juga dikenal sebagai ikan hantu (nama juga diterapkan pada beberapa spesies chimaera), adalah ikan argentiniform laut dalam kecil yang terdiri dari keluarga Opisthoproctidae yang ditemukan di perairan tropis hingga beriklim Atlantik, Pasifik, dan Samudra Hindia.
Ikan ini diberi nama karena mata tabungnya yang berbentuk tong, yang umumnya diarahkan ke atas untuk mendeteksi siluet mangsa yang tersedia; namun, ikan juga mampu mengarahkan mata mereka ke depan. Nama keluarga Opisthoproctidae berasal dari kata Yunani opisthe ‘di belakang’ dan proktos ‘anus’.
Ikan unik yang terdapat di kedalaman laut 600 hingga 800 meter ini tersebar di tiga samudra, yaitu Samudera Pasifik, Samudra Atlantik, dan Samudera Hindia.
Keunikan ikan yang memangsa hewan-hewan laut kecil ini adalah kepalanya yang transparan. Sehingga kita dapat melihat isi dari dalam kepala ikan tersebut. Dengan warna tubuh yang gelap, serta mulutnya yang kecil, ikan yang mampu mencapai panjang 44 sentimeter ini juga memiliki mata palsu dan juga mata asli.
Mata palsunya adalah dua titik di atas mulut, yang sebenarnya merupakan indera penciuman. Sedangkan matanya yang asli, adalah dua buah bola besar berwarna hijau di dalam kepala yang transparan. Mata besar yang menyerupai gentong ini (barrel), mampu mengeluarkan cahaya hijau, yang digunakan sebagai pencahayaan saat mencari mangsa saat di lautan dalam. Selain itu, kedua mata besar ini juga mampu berotasi, ke kanan-kiri, hingga ke atas-bawah, sehingga memungkinkannya melihat keberadaan mangsa lebih efektif.
Ikan yang pertama kali ditemukan tahun 1939 oleh Ilmuwan Chapman ini, merupakan makhluk soliter, atau makhluk yang suka menyendiri dalam hidupnya. Mereka hanya bersama saat akan kawin saja. Pada tahun 2004, Reisenbichler dan Robinson, dua peneliti dari Monterey Bay Aquarium Research Institute, Amerika Serikat baru memulai meneliti lagi ikan barrel fish ini, meskipun karena kurangnya akses menuju habitatnya maka menjadikan informasi dari ikan ini pun masih tergolong terbatas.
