Dalam arti luas, penipuan adalah kebohongan yang dibuat keuntungan pribadi, meskipun ia memiliki arti hukum yang lebih dalam, detil jelasnya bervariasi di berbagai wilayah hukum.
WASPADA PENIPUAN JUAL BELI KENDARAAN COD MODUS SEGITIGA !!!
Dari sudut pandang penipu :
1. Penipu bukan penjual dan bukan pembeli yang sebenarnya, tapi berlaku seolah-olah dia adalah penjual dan pembeli. Sampai sini bingung yak?
Nih gue jelasin lebih detil. Penipu mencari penjual mobil bekas di situs jual beli terpercaya, biasanya penipu mencari jenis mobil bekas yang banyak dicari oleh pembeli. Disini kita ambil contoh, si penipu menemukan iklan Budi yang ingin menjual avanza2020 seharga 200 juta
2. Penipu membuat iklan penjualan mobil bekas palsu, di situs jual beli terpercaya dengan menggunakan keterangan dan foto dari penjual diatas (Budi), tentunya dengan harga yang dikurangi hingga dibawah harga pasaran, kita misalkan saja harganya Rp. 175 juta, ditambah embel-embel butuh uang, bisa nego, agar dapat menarik pembeli
3. Iklan palsu dengan harga dibawah pasaran akan menarik minat beberapa pembeli yang sebenarnya adalah calon korban penipuan, sang penipu memilah-milah dari beberapa calon korban, dan melakukan analisa
– Gaya bicara, Biasanya akan dipilih yang bicaranya cepat dan tidak sabaran, penipu menghindari orang sabar, karena biasanya mereka lebih teliti, sebaliknya, orang tidak sabar akan cenderung terburu buru dalam mengambil keputusan.
– Selain yang gaya bicaranya cepat, penipu juga mencari korban yang “irit” ngomong, kalau agan orangnya sok kenal, penipu akan menghindar, karena besar kemungkinan agan juga akan sok akrab dengan pembeli dan penjual asli, yang akan membongkar modus penipuan ini.
– Nomor handphone, Dari nomor handphone dapat dianalisa tingkat keuangan calon korban, nomor cantik biasa digunakan orang yang mempunyai keuangan lebih baik dari yang menggunakan nomor acak
– Nama korban, didapat dari chat calon korban kepada penipu, melalui iklan palsu yang dipasang di situs jual beli terpercaya.
– Nama dengan awalan pemuka agama biasanya menjadi target, dengan asumsi calon korban memiliki uang berlebih untuk menunaikan rukun kelima.
– Awalan dan akhiran akademis biasanya dihindari, Dr, Ir, SE, S. Kom informasi lainnya yang bisa didapat.
– Setelah calon korban didapat, dan dilakukan komunikasi, penipu berusaha meyakinkan calon korban, dan secara pararel, penipu juga menghubungi si penjual
_____________________________
Dari sudut pandang penjual (asli) :
1. Penipu akan mengaku sebagai pembeli
2. Pertama kali adalah menanyakan nomor rekening agar dapat segera melunasi, dan meyakinkan sang penjual (Budi)
3. Mengatur waktu untuk transaksi secara langsung diwakili saudaranya dan menjanjikan akan segera membayar setelah saudaranya melakukan cek fisik mobil
4. Penipu mengaku sedang berhalangan untuk mengecek mobil, tapi dia akan berdalih, menyuruh saudaranya untuk mengecek secara langsung
5. Meminta foto STNK dan BPKB dengan dalih agar lebih yakin dan bisa dicocokan oleh saudaranya nanti
6. Menitip pesan kepada penjual agar tidak membicarakan harga kepada adiknya yang ngecek mobil, karena transaksinya antara si penipu dan penjual, dan adiknya tidak mengetahui tentang kesepakatan harga
7. Penjual biasanya menuruti si penipu yang mengaku sebagai pembeli, agar cepat selesai prosesnya, pada beberapa kasus, penjual bahkan disuruh untuk tidak memberikan makanan/minuman, dengan dalih agar transaksi cepat selesai, padahal tujuan penipu sebenarnya adalah agar tidak terjadi komunikasi antara penjual dan pembeli yang sebenarnya, agar penipuan tidak terbongkar.
_______________________________________
Dari sudut pandang pembeli / korban (asli) :
1. Penipu akan mengaku sebagai penjual
2. Meyakinkan korban kalau transaksinya aman
– Tidak usah bawa uang cash untuk mencegah perampokan, disarankan via transfer
– Boleh membawa mekanik untuk memeriksa kendaraan secara langsung, luar dalam, sampai ke mesin, kalau puas baru bayar, kalau nggak jadi juga nggak masalah, tapi harap diingat, disini sang penipu menjual dengan harga dibawah pasaran, jadi seandainya ada sedikit ketidaksesuaian, calon korban masih tetap tergiur dengan harga murah, dan beranggapan, biaya perbaikan masih sebanding dengan harga yang dibawah harga pasaran
3. Penipu mengaku sedang berhalangan untuk mengecek mobil, tapi dia akan berdalih, menyuruh adiknya yang ada di rumah untuk menemani calon korban memeriksa fisik kendaraan
4. Menitip pesan kepada calon korban agar tidak membicarakan harga kepada adiknya yang ada di rumah, karena transaksinya antara si penipu dan calon korban, dan adiknya tidak mengetahui tentang kesepakatan harga
5. Penipu akan secara intens berkomunikasi via aplikasi instant message dengan korban, dan menanyakan, apakah bisa lanjut ke proses transfer? dan jika si korban minta potongan harga, karena ada beberapa kekurangan atau ketidak sesuaian, si penipu biasanya akan langsung menyetujui dan menurunkan harga, selanjutnya memberikan nomor rekening untuk melakukan transfer, nah disinilah penipuan terjadi.