Pra semai adalah suatu kegiatan mengecambahkan benih, sampai sprout (pecah kecambah -> keluar bagian kecil), sebelum kemudian dipindahkan ke rockwool/media tanam lain.
Melakukan pra semai cukup sederhana, berikut cara-caranya :
1. Sediakan alas berbahan dasar yang mudah menyerap air, dan tentu saja MURAH. Misalnya : tissue, kain flanel, kain biasa, kassa, sekam, atau cocopeat.
2. Hamparkan alas tersebut pada nampan atau tempat lain yang kita sediakan. Pastikan basah atau lembab, tapi ingat : jangan banjir
3. Sebar benih secara baik, merata, teratur, jangan bertumpuk atau terlalu berhimpit. Nanti susah mindahinnya.
4. Tutup benih dengan plastik hitam, atau bahan lain yang tidak tembus cahaya HANYA satu malam saja, yaitu selama 12 – 24 jam, untuk mengaktifkan hormon sitokinin.
Hormon ini berfungsi utk merangsang pembelasan sel meristematik, sehingga mempercepat pecah kecambah. Ingat, hanya selama maksimal 24 jam saja, jika berlebih, hormon sitokinin akan membuat tanaman etiolasi/kutilang.
5. Setelah 12 – 24 jam, buka benih, segera jemur atau kenalkan sinar matahari. Pra semai di lakukan selama 2 hari saja, sampai terlihat
akar-akar kecil bermunculan. Jangan kelamaan, nanti akar terlanjur
menembus kain/flanel/kassa, khawatir akan menyulitkan saat pemindahan ke rockwool yaitu akar dapat patah atau terluka
6. Pindahkan benih yg berakar kecil tersebut ke rockwool, dan semai seperti biasa, jemur selama seharian full, dan cek terus kelembaban rockwool setiap hari, jangan sampai kering.
7. Basahi jika rockwool sudah menuju kering. Selama semai HANYA menggunakan air biasa, tanpa nutrisi, utk mencegah lumut.
8. Setelah 7 – 10 hss sejak PRASEMAI awal, maka semaian bisa dipindah ke sistem bareng rockwoolnya.