1. Airator/aerator : Mesin penghasil gelembung udara yang biasa dipakai pada aquarium.
2. Aeroponik : Sistem hidroponik dengan cara pengkabutan/penyemprotan nutrisi langsung pada akar.
3. Air baku : Air biasa (bisa air sumur, air hujan, air sungai, air AC, atau air galon dll) yang masih belum ditambah nutrisi.
4. Air bernutrisi : Air baku yang sudah ditambah nutrisi.
4. Cocopeat : media tanam yang terbuat dari sabut kelapa dihaluskan
5. DFT System (Sistem DFT) : Deef Flow Technic, yaitu salah satu sistem hidroponik dimana masih ada aliran air yg menggenang sedikit.
6. Dutch Bucket System (Sistem Dutch Bucket) :
Salah satu sistem hidroponik biasanya untuk menanam buah, cara kerja seperti DFT, hanya saja tempat wadah akar lebih besar (biasanya menggunakan ember, atau bekas es krim, dll)
7. DO : Dissolved Oxygen (oksigen terlarut)
8. Ebb and Flow : sistem hidroponik menggunakan teknik pasang surut
9. EC : Electro Conductivity,satuannya adalah mS/cm (mili Siemens per cm)
10. Etiolasi : Sering disebut dengan kutilang, yaitu keadaan tanaman kekurangan sinar matahari.
11. Fertigasi/Drip System (Sistem Fertigasi atau Sistem Drip) : Sistem hidroponik irigasi tetes, media tanam biasanya cocopeat dan sekam bakar.
12. Floating Raft Technic/Sistem Rakit Apung : Salah satu sistem hidroponik dimana akar terus menerus terendam air, sistem sebaiknya menggunakan pompa agar air tersirkulasi.
13. Fungisida : Obat pembasmi hama Jamur
14. Greenhouse (GH) : Bangunan yang didesain dg kondisi khusus untuk menunjang pertumbuhan tanaman.
15. Gully : Talang berbentuk trapesiun yang umumnya dipakai pada sistem NFT.
16. Herbisida : Racun pembasmi gulma/rumput
17. Hidroton : Salah satu media tanam, umumnya dipakai sebagai penegak akar pada tanaman buah di dutch bucket. Nama aslinya Clayball, tapi lebih umum disebut hidroton.
18. HSS ( Hari Setelah Semai) : Hari saat penyemaian benih. Saat semai disebut 1 hss
19. HST (Hari Setelah Tanam) : Hari saat pemindahan tanaman ke sistem hidroponik dan mulai diberi nutrisi. Saat pindah ke sistem disebut 1 HST.
20. HPT : Singkatan dari hama pengganggu tanaman.
21. Inert : Netral/Tidak mengandung unsur hara apapun.
22. Insect Net : Jaring yang berfungsi sebagai penangkal serangga/hama.
22. Insektisida : Obat pembasmi hama serangga.
23. Pekatan : Larutan yang masih berupa pekatan A dan pekatan B. Larutan stock A dan B.
24. Kutilang : Kurus, tinggi, langsing (etiolasi) yaitu keadaan tanaman karena kurang sinar matahari.
25. Metan (Media Tanam) : Media pengganti tanah tempat meletakkan benih pada sistem hidroponik.
26. Netpot : Pot kecil untuk menaruh media tanam.
27. NFT System (Sistem NFT) : Nutrient Film Technic, sistem hidroponik landai dengan kemiringan sekitar 5%, dengan aliran air setipis lembaran film.
28. Nutrisi : Istilah pengganti kata pupuk dalam budidaya hidroponik.
29. OPT : Singkatan dari Organisme Pengganggu Tanaman
30. Paranet : Jaring plastik yang digunakan untuk mengurangi intensitas sinar matahari, biasanya berwarna hitam.
31. Perlite : Salah satu media tanam yang berasal dari batuan vulkanik.
32. Pestisida Nabati (Pesnab) : Pestisida berasal dari bahan-bahan nabati.
33. Pestisida : Obat pembasmi Hama
34. pH Down : Bahan kimia untuk menurunkan kadar pH air
35. pH Up : Bahan kimia untuk menaikkan kadar pH air
36. Potensial Hidrogen (pH) : Menunjukkan derajat keasaman/kebasaan air. Alat ukurnya disebut pH meter.
37. Parts Per Milion (PPM) : Jenis satuan untuk menggambarkan nutrisi yang terlarut pada air di sistem hidroponik.
38. Plastik Ultraviolet (Plastik UV) : Lembaran plastik yang dilapisi cairan kimia khusus, biasanya digunakan untuk atap greenhouse untuk melindungi tanaman dari paparan UV berlebih.
39. Rockwool : Media tanam hidroponik, seperti spons. Nama aslinya stonewool, rockwool sebenarnya adalah merek.
40. Semai : Meletakkan benih dan merawatnya hingga berkecambah dan memiliki beberapa daun sebelum dipindah tanam
41. Simat : Singkatan dari Sinar Matahari
42. Sprout : Berkecambah, kondisi benih sudah pecah dan terlihat sedikit bagian berwarna putih yang keluar dari biji/benih.
43. Tandon : Tempat tampungan air pada sistem hidroponik.
44. TDS meter : Alat untuk mengukur kadar nutrisi terlarut pada sistem hidroponik.
45. Wick System (Sistem Wick) : Sistem hidroponik dg cara kerja seperti pada sumbu kompor. Wick = sumbu.