Bahan aktif merupakan unsur kimia yang terkandung dalam suatu pestisida yang berfungsi untuk mengendalikan hama maupun penyakit sesuai sasarannya.
Kali ini LISA akan membahas mengenai manfaat dan cara kerja bahan aktif belerang atau sulfur yang sangat umum digunakan oleh petani.
Dalam kehidupan sehari-hari, belerang banyak digunakan dalam pupuk, bubuk mesiu, obat kulit, korek api, insektisida dan bahan aktif fungisida. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai bentuk murni atau sebagai mineral-mineral pada gunung berapi sulfida dan sulfat.
Sulfur atau Belerang adalah unsur kimia non-logam yang tidak berasa. Dalam bentuk aslinya, belerang merupakan zat padat kristalin berwarna kuning. Dalam tabel periodik, unsur kimia ini memiliki lambang S dengan nomor atom 16.
Dalam penggolongan FRAC (Fungicide Resistance Action Committee), sulfur termasuk golongan inorganik dengan kode cara kerja M2 (M=multisite activity). Fungisida multisite (M) (M1 hingga M9) adalah golongan fungisida yang umumnya bekerja secara kontak pada banyak target.
Golongan fungisida inorganik populer di sekitar tahun 80-an. Mempunyai efek fungitoksik yang kuat, namun juga mempunyai kisaran fitotoksisitas yang sempit, artinya kelebihan dosis sedikit saja bisa mempengaruhi metabolisme tanaman bahkan meracuni.
Fungisida berbahan aktif sulfur (belerang) adalah fungisida yang bekerja secara kontak untuk mengendalikan penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur (fungi). Selain sebagai fungisida, bahan aktif sulfur juga berfungsi sebagai akarasida (mengendalikan hama jenis kutu-kutuan), misalnya untuk mengendalikan tungau (Tetranychus sp.) pada tanaman jeruk.
Jenis fungisida ini umumnya dianggap sebagai kelompok fungisida dengan resiko rendah tanpa ada tanda-tanda resistensi. Tidak ada resistensi silang antara anggota kelompok M1 sampai M9. Fungisida bahan aktif sulfur antara lain bermanfaat untuk mengendalikan penyakit embun tepung, jamur upas, bercak ungu dan lain sebagainya.
Selengkapnya bisa dilihat pada tabel dibawah ini:
Selain sebagai bahan aktif fungisida, belerang (sulfur) juga digunakan sebagai bahan aktif rodentisida (untuk mengendalikan tikus). Fungisida bahan aktif belerang (sulfur) sendiri dapat ditemukan dengan berbagai macam formulasi, yaitu WG atau WDG (Water Dipersible Granule), SL (Soluble), PS atau WP (Wattable Powder).
Referensi:
mitalom.com