//Kenali Caulerpa sp. atau Anggur Laut, Komoditas Rumput Laut Unggulan Yang Cocok Dibudidaya Oleh Nelayan

Kenali Caulerpa sp. atau Anggur Laut, Komoditas Rumput Laut Unggulan Yang Cocok Dibudidaya Oleh Nelayan

Anggur laut atau Caulerpa sp. merupakan alga laut yang termasuk Chorophyceae. Di beberapa daerah alga ini disebut sebagai latoh di Nusa Tenggara Barat atau lawi-lawi di Sulawesi Selatan. Saat ini anggur laut sudah menjadi komoditas rumput laut unggulan. Permintaan komoditas ini terbilang bagus, baik berasal dari lokal maupun dari pasar ekspor.

Alga ini disebut sebagai anggur laut karena alga berwarna hijau tersebut memiliki bulatan-bulatan kecil bertumpuk. Sepintas bulatan-bulatan tersebut terlihat seperti buah anggur, apalagi ditambah dengan warnanya yang hijau.

Thallus atau cabang alga berbentuk seperti lembaran batangan dan bulatan. Alga ini berstruktur lembut hingga keras dan siphonous. Rumpun alga terbentuk dari berbagai ragam percabangan.

Di Indonesia ada tiga jenis anggur laut yang sudah dibudidayakan, yaitu Caulerpa lentilifera, C. racemosa, dan C. sertularioides. Alga laut yang mirip dengan buah anggur ini relatif mudah dibudidayakan. Pembudidaya hanya menancapkan atau menebar alga di dalam tambak. Pertumbuhan alga tidak dipengaruhi oleh gelombang air laut.

Anggur laut berbeda dengan jenis rumput laut umumnya karena rumput laut ini bisa dijual dalam keadaan segar tanpa dikeringkan terlebih dahulu. Bahkan, alga ini bisa dimakan langsung sebagai lalapan. Di beberapa daerah alga tersebut sering dijadikan sebagai campuran urap, salad, atau rujak.

Alga ini sering digunakan sebagai bahan baku makanan, obat atau farmasi, dan bahan baku kosmetik. Anggur laut mengandung protein, karbohidrat, mikromineral (Fe, K, dan Ca), dan asam lemak. Alga ini mengandung antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas dan berperan sebagai antikanker.

Pada awalnya alga ini hanya dianggap sebagai gulma dan hanya dimanfaatkan sebagai bahan pangan oleh masyarakat pesisir. Namun, setelah adanya diversifikasi terhadap alga tersebut, saat ini alga anggur laut menjadi salah satu komoditas primadona dengan nilai ekonomi yang relatif baik. Saat ini banyak petani yang mulai membudidayakan alga tersebut sebagai sumber pendapatan utamanya.

Salah satu pelaku usaha yang memanfaatkan peluang budidaya anggur laut, yakni Richard asal Toli-Toli, Sulawesi Tengah. Di bawah bendera Uprock Sea foods, Richard sanggup menjual anggur laut sebanyak 500 kg per hari. Yang lebih membanggakan, ternyata hampir seluruh penjualan anggur laut Indonesia bermuara ke pasar Jepang.

Tanaman laut yang kerap disebut sea grape ini budidayanya gampang-gampang susah. Ia termasuk susah dibudidayakan karena membutuhkan tempat tinggal yang lebih dalam ketimbang rumput laut. Anggur laut sendiri bisa berkembang dengan baik di kedalaman 10 meter hingga 15 meter dari permukaan laut.

Bibit anggur laut bisa didapat langsung dari anggur laut segar yang ada di laut. Setelah itu, anggur laut cukup dijaga dan ditunggu besar dalam kisaran waktu dua bulan. Tanaman ini seperti ikan karang yang banyak tumbuh di kawasan karang.

Referensi:

pertanianku.com