Musim hujan biasanya akan menjadi momok yang menakutkan bagi para petani cabai. Mengapa? Ini karena, intensitas serangan berbagai jenis penyakit seperti bakteri dan jamur akan meningkat tajam. Selain itu, tanaman cabai juga kurang tahan dengan keberadaan air yang banyak dan kondisi yang terlalu lembab.
Penanaman cabai di musim hujan sangat berbeda sekali dengan musim kemarau, petani harus bisa mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan. Salah satunya adalah varietas cabai unggul yang tahan terhadap segala kondisi saat musim hujan.
Berikut merupakan beberapa varietas lokal (non-hibrida) benih cabai yang mampu beradaptasi di musim hujan.
Tit super LV
Tit super LV merupakan cabai besar dataran rendah yang cocok ditanam sepanjang musim, terutama di musim hujan.
Tit super LV memiliki ciri-ciri: pertumbuhan vegetatif tanaman kuat, batang utama memiliki cabang lateral sedikit sehingga cabang utama tumbuh tegak dan tinggi. Tajuk tanaman kompak, daun berwarna hijau, kurang berlilin dan berukuran sedang.
Buah berwarna merah tua pada saat matang, panjang buah 12-14 cm dengan diameter 1,5 cm. Umur panen 90 hari setelah semai dengan potensi hasil 20 ton per hektar.
Keriting lokal
Umumnya semua jenis keriting lokal cocok ditanam di musim hujan. Cabai keriting lokal sudah terbisa dengan lingkungan seperti hujan dan sudah sejak lama secara turun temurun. Varietas keriting lokal yang tahan terhadap hujan misalnya keriting lokal kudus, rembang, lampung, sumatera barat, garut, karo, dan sebagainya.
Cemeti
Cemeti adalah cabai keriting yang diseleksi dari cabai lokal dan sudah diuji bahwa cabai ini memang cocok ditanam di musim hujan. Buahnya memiliki ukuran yang kecil, panjang, dan keriting. Warna buah dari varietas ini adalah merah cerah pada saat telah masak. Cabai cemeti memiliki rasa yang sangat pedas.
Varietas ini dapat dipanen perdana saat 75-85 hari setelah tanam. Potensi produksi cabai cemeti cukup tinggi yakni sekitar 16-18 ton/hektar.
Laris
Varietas laris sering ditanam di ketinggian 0-700 m dari permukaan laut. Tanaman ini memiliki keseragaman yang tinggi, batang yang tegak, serta besar dan kuat dengan percabangan yang banyak. Panjang buah dari varietas tanaman ini adalah 16-18 cm dengan warna buah merah saat telah masak. Cabai varietas ini dapat dipanen saat 90-100 hari setelah tanam dan memproduksi buah mencapai 10-12 ton per hektare.
Taro
Varietas Taro mempunyai ukuran buah yang sedikit lebih besar dibandingkan dengan jenis cabai keriting lainnya. Tanaman ini memiliki postur yang besar dan kekar dengan ruas percabangan yang panjang. Tanaman ini mampu berproduksi sangat baik di dataran rendah hingga dataran menengah kisaran 1.000 mdpl. Dalam satu tanaman dapat menghasilkan 0,75-1,2 kg tergantung dari perawatan dan budidaya.
Tidaklah cukup jika hanya meyiapkan atau memilih varietas unggul saja. Dibutuhkan pula tips dan trik agar menanam cabai di musim penghujan dapat menghasilkan produksi yang maksimal.