Nikola Tesla yang diperkirakan memiliki IQ antara 160-310, lahir saat terjadi badai petir pada musim panas tahun 1856 di Serbia. Saat sekolah, dia memiliki kemampuan luar biasa di bidang matematika dan merupakan pelajar berprestasi.
Sayangnya, Tesla tak menyelesaikan kuliahnya dan memilih hijrah ke Amerika Serikat (AS) untuk bekerja di perusahaan Thomas Alva Edison. Namun dia hanya bekerja selama enam bulan di sana.
Pada perkembangan berikutnya, Edison menjadi kompetitornya. Tesla merupakan penemu listrik arus bolak-balik (AC), sedangkan Edison penemu arus searah (DC).
Sepanjang hidupnya, dia diperkirakan memiliki 300 paten, mengembangkan teknologi yang mendasari komunikasi nirkabel jarak jauh, dan diklaim telah mengembangkan senjata super yang bisa mengakhiri perang. Tesla yang memiliki minat besar pada listrik ini bahkan rela menggunakan semua uangnya untuk menciptakan tenaga listrik yang aman bagi masyarakat.
“Dia menyukai teknologi dan apapun dilakukannya. Tesla akan rela kehilangan uang untuk membantu masyarakat,” ujar March Alesi, Direktur Eksekutif Tesla Science Center di Wardenclyffe, New York, dikutip dari CNN.
Sayangnya tanpa memiliki uang dan tabungan, Tesla berpindah-pindah tempat serta meninggalkan sejumlah utang di masa tuanya. Dia tinggal di sebuah hotel di New York, yang sewanya dibayari oleh salah satu mitra bisnisnya dahulu, George Westinghouse. Fisikawan yang tinggal sendirian ini tutup usia pada usia 86 tahun tanpa uang sepeser pun di tahun 1943.