Kentang memiliki banyak manfaat untuk tubuh dan kesehatan karena mengandung banyak nutrisi penting. Di dalam kentang terkandung vitamin (C, niasin, pantothenic acid, lisin, B1, B2, B6, dan folat), mineral, protein, karbohidrat, serat, carotenoids, steroidal glycoalkaloids, dan polyphenols.

Namun, tidak semua kentang aman untuk dikonsumsi karena ada beberapa ciri kentang yang mengandung racun. Lantas, seperti apa ciri-ciri umbi kentang yang mengandung racun tersebut?
Kentang umumnya berwarna kecoklatan atau kekuningan. Akan tetapi, kadangkala dijumpai juga pada beberapa bagian daging kentang yang berwarna hijau pekat. Tak jarang juga ditemui umbi kentang yang nyaris berkecambah.
Kentang dengan ciri berwarna hijau itulah yang diduga mengandung racun sehingga tidak aman untuk dikonsumsi. Kentang yang memiliki warna hijau di bagian bawah kulitnya umumnya mengandung alkaloid solanin yang tinggi sehingga sangat beracun. Selain itu, kentang tersebut akan terasa pahit sehingga tidak enak dikonsumsi.

Warna hijau tersebut sebenarnya adalah klorofil. Zat ini sebenarnya tidak berbahaya. Namun, adanya klorofil di permukaan kentang membuktikan bahwa kentang tersebut telah terkena sinar matahari langsung. Karenanya, bagian daging kentang yang terkena sinar matahari menjadi daerah dimana racun alami dari kentang yang bernama solanin terkonsentrasi dan sampai di titik berbahaya.
Kentang sendiri secara alami memproduksi solanin sebagai mekanisme pertahanan terhadap jamur dan hama. Jumlah solanin meningkat sesuai dengan suhu hangat dan paparan cahaya.

Zat solanin apabila masuk ke dalam tubuh manusia biasanya akan memunculkan berbagai macam reaksi. Beberapa diantaranya adalah mual, muntah, diare, kram lambung, rasa terbakar di tenggorokan, denyut jantung tidak teratur, sakit kepala, dan mengantuk. Pada kasus yang cukup parah, solanin mampu membuat seseorang menjadi halusinasi, merasa kebas, kelumpuhan pada tungkai bawah, demam, kuning, pupil melebar, dan hipotermia.
Seseorang yang sudah mengalami gejala di atas setelah mengonsumsi kentang muda harus segera dibawa ke dokter atau diberikan arang aktif (norit). Gejala keracunan terjadi setelah 8—12 jam seseorang memakan kentang tersebut. Namun, gejala bisa langsung terjadi setelah ½ jam mengonsumsi kentang apabila kandungan solaninnya sangat tinggi.

Kadar solanin 2-5 mg per kg berat tubuh sudah dapat menimbulkan gejala keracunan, sedangkan kadar solanin 3-6 mg per kg tubuh dapat menyebabkan efek fatal. Jika sudah terjadi, maka perlu dilakukan pertolongan dengan memberi pengobatan atau langsung dibawa ke dokter untuk mendapatkan perawatan medis.
Lalu, bagaimana cara terbaik supaya kentang tidak berubah warna menjadi hijau?
Sebaiknya kentang disimpan dalam ruangan kedap udara, dingin, dan area yang redup. Karena kalau tidak, solanin yang sejatinya adalah bentuk pertahanan si kentang terhadap jamur dan hama akan mencuat keluar membawa racun. Jika menemukan area yang berwarna hijau, maka sebaiknya segera dipotong dan dibuang bagian tersebut.
Referensi:
pertanianku.com
food.detik.comtravel.tribunnews.com