Layu fusarium merupakan penyakit penting pada berbagai jenis pisang dansalah satu penyakit yang sangat umum yang menyebabkan kehancuran padatanaman pisang di daerah tropis maupun subtropis. Layu fusarium disebabkanoleh cendawan Fusarium oxysporum f.sp. cubense (FOC). Sebagai cendawanyang bersifat penghuni, penyerbu, tular tanah dan penyebab layu yangberkolonisasi di pembuluh xylem, FOC memerlukan berpenetrasi melalui akartanaman inang, sehingga dalam pengendaliannya perlu diusahakan memberikanperlindungan maupun induksi sistem ketahanan inang pada sistem perakaran.
Serangan layu fusarium merupakan penyakit utama yang menjadi momok petani. Tanaman yang sudah terserang akan menunjukkan gejala seperti daun tidak tumbuh sempurna karena patah dan terkulai meski belum menguning, batang tanaman rusak dan menghitam di bagian dalamnya, serta buah pisang yang tumbuh kerdil. Pupuk guano bisa digunakan untuk mencegah layu fusarium.
Penyakit dapat menular melalui tiga cara, yakni aliran air, tanah, dan bibit yang berkualitas rendah. Sebelumnya, petani hanya memanfaatkan dolomit dan kompos untuk kebun pisang. Namun, setelah dilakukan percobaan menggunakan guano, tanaman yang terjangkit hanya sekitar 5–7 persen dari populasi tanaman yang ada di dalam satu kebun. Persentase tersebut berkurang setelah menggunakan pupuk guano dan tidak menggunakan bahan kimia.
Dolomit tetap digunakan sebanyak 1,5 ton per hektare untuk menciptakan lahan yang sedikit basa. Setelah itu, petani perlu menyiapkan media tanam untuk di dalam lubang tanam. Media tanam tersebut berupa campuran tanah, kompos, dan pupuk guano dengan perbandingan 6:3:1.
Setelah tiga bulan, pupuk guano kembali diberikan sebanyak 1 kg dengan cara dibenamkan ke dalam tanah yang berjarak 30 cm dari batang. Selanjutnya, pupuk kembali diberikan saat tanaman menghasilkan jantung atau berumur sekitar 8 bulan.
Pupuk guano yang paling terkenal dengan kandungan unsur hara yang tinggi berasal dari kelelawar. Di dalam pupuk ini terdapat kandungan nitrogen, fosfor, dan kalium sehingga membuat guano ideal untuk mendukung pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman. Selain itu, guano juga berfungsi menyeimbangkan pH dan mengaktifkan organisme baik.
Selain mencegah serangan layu fusarium, pupuk guano juga dapat menyebabkan kualitas buah pisang yang dihasilkan meningkat. Sebelumnya, petani hanya bisa mendapatkan 27 tandan per pekan, setelah diberikan guano petani bisa memanen 30–50 tandan setiap pekan. Jumlah buah per tandan pun lebih banyak, minimal 150 pisang dari 12 sisir. Sementara itu, tanaman yang tidak berikan guano hanya bisa menghasilkan 80–97 pisang per tandan yang berisi 8 sisir.