Pestisida merupakan zat kimia yang umumnya digunakan untuk mengendalikan organisme pengganggu pada tanaman. Meski dinilai efektif untuk mengendalikan OPT, pestisida juga berpotensi menjadi racun bagi organisme lain, termasuk manusia.
Umumnya, pestisida akan terakumulatif di dalam tubuh dan berpengaruh pada tubuh. Paparan pestisida ini dapat terjadi pada petani dan masyarakat di sekitar lokasi pertanian. Paparan bisa terjadi melalui kontak langsung dengan pestisida maupun melalui udara, tanah, air yang tercemar atau bahkan produk pertanian yang di dalamnya terdapat residu pestisida berlebih.
Jika digunakan dalam jangka panjang, paparan pestisida berisiko menimbulkan beberapa masalah kesehatan bagi manusia, seperti di bawah ini.
Gangguan reproduksi
Gangguan hormon yang disebabkan pestisida dapat mengakibatkan penurunan produksi sperma. Selain itu wanita yang sering bersentuhan dengan pestisida juga cenderung kurang subur dan berisiko melahirkan secara prematur.
Gangguan kehamilan dan perkembangan janin
Pestisida mengandung bahan kimia yang dapat merusak sistem saraf. Oleh karena itu ibu hamil disarankan untuk menghindari paparan pestisida, terutama pada trimester pertama kehamilan. Ini karena, di tiga bulan pertama sistem saraf janin sedang berkembang pesat. Jika terpapar, risiko cacat pada janin, keguguran, dan komplikasi kehamilan akan meningkat.
Penyakit Parkinson
Penelitian menunjukkan bahwa pestisida diduga mampu meningkatkan risiko terkena penyakit Parkinson (kerusakan sel syaraf otak). Semakin sering terpapar, semakin tinggi risikonya. Hal ini karena racun di dalam pestisida dapat merusak saraf tubuh, terlebih jika telah terpapar dalam jangka panjang.
Risiko pubertas dini
Bahan kimia pada pestisida diduga dapat meningkatkan produksi hormon testosteron yang dapat menyebabkan pubertas dini pada anak laki-laki.
Kanker
Telah banyak penelitian yang mengaitkan pestisida dengan munculnya tumor dan meningkatnya risiko terkena kanker. Kanker ginjal, kulit, otak, limfoma, payudara, prostat, hati, paru-paru, dan leukimia, adalah beberapa jenis kanker yang mungkin bisa diakibatkan oleh paparan pestisida dalam jangka panjang. Para pekerja pertanian adalah yang paling rentan terhadap risiko ini.
Untuk menghindari atau mencegah masalah kesehatan yang ditimbulkan dari penggunaan pestisida, ada baiknya jika saat ini para petani mulai menjadikan PHT (Pengendalian Hama Terpadu) sebagai kiblatnya. Melalui teknik ini, pengendalian OPT tidak hanya menitikberatkan pada aplikasi pestisida di lapangan melainkan juga menerapkan alternatif lain yang tidak berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan
Sementara itu, untuk para konsumen atau penikmat produk pertanian agar mulai membiasakan diri untuk selalu mencuci bersih buah dan sayur guna menghilangkan residu pestisida yang masih tertinggal.