//Pola Aliran Irigasi Yang Seimbang Untuk Pengairan Lahan di Sawah

Pola Aliran Irigasi Yang Seimbang Untuk Pengairan Lahan di Sawah

Sekitar 86% produksi beras nasional berasal dari daerah sawah beririgasi. Jadi, sawah irigasi merupakan faktor utama dalam pencapaian ketahanan pangan nasional. Agar produksi beras di lahan beririgasi maksimal, maka jaringan irigasi harus dikelola dengan baik.

Irigasi atau pengairan adalah suatu usaha untuk mendatangkan air dengan cara membuat bangunan dan saluran yang dapat dialirkan ke sawah-sawah secara teratur dan membuangnya kembali jika sudah tidak diperlukan lagi. Apabila terdapat kelebihan air dalam tanah maka perlu dilakukan pembuangan (drainase), agar tidak mengganggu kehidupan tanaman.

Saat ini, banyak petani yang sangat membutuhkan air untuk lahan pesawahan mereka. Dengan terjadinya musim kemarau di Indonesia yang kemungkinan akan terjadi pada beberapa bulan lagi, mau tidak mau petani yang tergabung dalam Poktan atau Kelompok Tani harus siap dalam menghadapi musim kemarau tersebut.

Pengairan irigasi menuju lahan pesawahan ini sangatlah penting, pasalnya, jika musim kemarau datang, petani tidak perlu lagi kesusahan untuk mencari air jauh-jauh. Beberapa Kelompok Tani yang tergabung menjadi Gabungan Kelompok Tani di daerah Karawang telah menyalurkan aliran sungai Irigasi ke pengairan Tersier. Dengan membuka penutup bendungan Irigasi, kelompok tani sudah bisa membuka atau membuat drainase untuk lahan pesawahannya.

Hal ini hanya dilakukan untuk beberapa lahan pesawahan yang dekat dengan sumber mata air. Gabungan Kelompok Tani yang terdiri dari beberapa Kelompok Tani juga di bantu oleh PPL yang mengunjungi Desa mereka.

Sejauh ini, terdapat 3 sistem pengairan yang biasa di terapkan, antara lain:

1. Sistem pengairan rotasi

Pengairan bergilir (rotational irrigation) merupakan teknik pengairan dimana pemberian air dilakukan pada suatu luasan tertentu untuk periode tertentu, sehingga areal tersebut menyimpan air yang dapat digunakan hingga periode pengairan berikutnya dilakukan.

2. Sistem pengairan berselang

Pengairan berselang (intermittent irrigation) adalah pengaturan kondisi lahan dalam kondisi kering dan tergenang secara bergantian.

3. Sistem pengairan terus menerus

Sistem pengairan terus menerus (continous flow) banyak digunakan para petani di Indonesia. Sistem irigasi terus menerus dilakukan dengan memberikan air kepada tanaman dan dibiarkan tergenang mulai beberapa hari setelah tanam hingga beberapa hari menjelang panen.

Penerapan ke-3 sistem ini akan di terapkan jika sumber air dari irigasi bisa berjalan lancar.