//Kurangi Penggunaan Pupuk Kimia dengan Pupuk Kandan. Begini Cara Membuat Pupuk Kandang

Kurangi Penggunaan Pupuk Kimia dengan Pupuk Kandan. Begini Cara Membuat Pupuk Kandang

Kekhawatiran akan efek jangka panjang dari penggunaan pupuk kimia, sedikit banyak mulai dirasakan oleh petani. Hal ini terlihat dari munculnya beberapa laporan terkait pencemaran lingkungan dan penurunan fungsi serta kualitas lahan akibat penggunaan pupuk kimia.

Untuk memperkecil resiko yang ditimbulkan dari penggunaan pupuk kimia, ada baiknya, mulai saat ini petani beralih menggunakan pupuk kandang atau sejenisnya.

Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran ternak, baik yang berupa kotoran padat yang sudah tercampur dengan sisa makanan ataupun yang berupa urine (air kencing ternak). Dalam pupuk kandang terdapat adanya istilah pupuk kandang dingin dan pupuk kandang panas.

Maksud dari pupuk kandang dingin adalah pupuk yang penguraiannya berjalan sangat lambat sehingga tidak terbentuk panas, sedangkan pupuk kandang panas adalah pupuk yang penguraiannya berjalan sangat cepat sehingga membentuk panas. Contoh pupuk kandang kandang dingin berasal dari kotoran sapi, kerbau, babi, dan ayam. Sedangkan contoh pupuk kandang panas adalah dari kotoran kuda, kambing, dan domba.

Sementara itu, untuk cara pembuatannya sendiri, pupuk kandang dapat dibuat dengan cara terbuka dan tertutup.

Cara terbuka

Proses pembuatan pupuk kandang ini dilakukan dengan cara menimbun kotoran ternak di tempat terbuka sehingga proses penguraian oleh mikroorganismenya berlangsung di udara bebas. Biasanya, proses penguraian dengan cara terbuka bisa berlangsung dengan cepat, tetapi akan menimbulkan resiko polusi udara bagi lingkungan sekitarnya.

Berikut adalah langkah cara pembuatan pupuk kandang secara terbuka

  • Kotoran ternak dijemur di bawah sinar matahari selama dua hari supaya kadar airnya berkurang.
  • Setelah dijemur, kotoran ternak dipindahkan ke lokasi yang beratap, tetapi tanpa dinding agar sirkulasi udara lancer. Sebaiknya tempat penimbunan ini lebih tinggi dari tanah di sekitarnya, agar ketika turun hujan timbunan kotoran sapi tidak tergenang.
  • Setelah dua bulan, kotoran ternak telah menjadi pupuk kandang dan siap digunakan.

Cara tertutup

Proses pembuatan pupuk ini dilakukan dengan cara menimbun kotoran sapi di dalam tempat tertutup yang diberi lubang. Kelebihan cara ini yaitu kotoran sapi tidak menyebar ke mana-mana, tetapi prosesnya lebih lama, dan pupuk kandang yang dihasilkan tidak terlalu kering. Proses pembuatan pupuk kandang secara tertutup dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Dibuat lubang pada tanah dengan ukuran sesuai jumlah kotoran sapi yang akan diproses. Sebaiknya, dinding lubang dilapisi dengan semen untuk mencegah rembesan air dari luar lubang. Dasar lubang dibiarkan apa adanya agar air yang masih terdapat pada kotoran bisa meresap ke bawah.
  • Kemudian, kotoran ternak dimasukkan kedalam lubang, tetapi tidak sampai penuh.
  • Selanjutnya, dibiarkan selama 3-4 bulan hingga kotoran ternak terdekomposisi secara sempurna menjadi pupuk yang siap digunakan.

Selain dengan dua cara di atas, pupuk kandang juga dapat dibuat dengan menambahkan EM4. Berikut merupakan cara mudah dalam membuatnya.

  • Disiapkan bahan-bahan seperti kotoran ternak, jerami padi (cacah), EM4, dan terpal atau bahan lain untuk penutup.
  • Kemudian, dibuat perbandingan antara kotoran ternak dengan jerami padi, idealnya 6:4. Jadi, jika kotoran ternak yang digunakan adalah 60 kg, maka dibutuhkan jerami sebanyak 40 kg.
  • Kemudian, mencampurkan 2-3 sendok EM4 dan gula 3-4 sendok pada 1,5 liter air hingga homogen dan membiarkannya semalaman.
  • Setelah itu, kotoran ternak yang sudah disipakan disirami dengan larutan EM4 secara perlahan pada bagian permukaannya.
  • Terakhir, campuran bahan tersebut ditutup dengan terpal dan diberi beban di sekitar terpal agar tidak mudah terbuka.
  • Proses pengomposan membutuhkan waktu sekitar 30 hari yang ditandai dengan suhu panas di permukaan bakal kompos. Selama proses ini, dapat dilakukan pengadukan setiap 3 hari sekali untuk membantu proses aerasi.
  • Tanda pengomposan sudah selesai adalah saat suhunya tidak tinggi lagi. Pupuk kandang dari kotoran ternak siap untuk digunakan.

Demikian beberapa cara yang bisa dilakukan dalam membuat pupuk kandang. Kini, Anda tidak perlu khawatir lagi dengan bahaya yang ditimbulkan akibat penggunaan pupuk kimia, karena Anda dapat mengimbanginya menggunakan pupuk kandang.