//Lakukan Ini Untuk Mencegah Kontaminasi Bakteri Listeria pada Jamur Enoki

Lakukan Ini Untuk Mencegah Kontaminasi Bakteri Listeria pada Jamur Enoki

Belum lepas dari pandemi virus COVID-19, Indonesia kembali dihebohkan dengan berita tidak mengenakkan terkait adanya kontaminasi bakteri patogen pada suatu jenis sayuran.

Baru-baru ini, masyarakat Indonesia dicemaskan dengan adanya kontaminasi bakteri Listeria monocytogenes pada jamur enoki. Jamur enoki atau Flamulina velutipes sendiri merupakan salah satu jenis jamur pangan (edible mushrooms) yang dikenal sebagai campuran sayur pada makanan oriental seperti shabu-shabu, tempura, atau sukiyaki.

Jamur enoki ini belum dapat dibudidayakan sendiri di Indonesia karena faktor cuaca, iklim dan lingkungan yang tidak sesuai. Sejauh ini, jamur enoki hanya dapat dikembangkan di Korea dan China. Jamur yang berasal dari Korea Selatan ini diduga terinfeksi bakteri listeria pada saat proses pengepakan ataupun pada waktu penyimpanan sebelum siap dikonsumsi.

L. monocytogenes merupakan salah satu bakteri yang tersebar luas di lingkungan pertanian termasuk tanah, tanaman, silase, fekal, limbah, dan air. Bakteri ini disebutkan tahan terhadap suhu dingin, sehingga mempunyai potensi kontaminasi silang terhadap bahan pangan lain yang siap dikonsumsi dalam penyimpanan.

Bakteri listeria banyak mencemari produk olahan berbahan dasar susu dan turunannya seperti keju, es krim dan yoghurt. Penelitian terkini juga menunjukkan bahwa bakteri tersebut dapat mengkontaminasi daging mentah dan sayuran. Kebanyakan, sumber infeksi listeria berasal dari daging yang tidak dimasak dengan benar atau dari produk susu yang tidak dipasteurisasi.

Begitu tubuh terinfeksi bakteri listeria, penderita umumnya menunjukkan beberapa tanda keracunan makanan, seperti demam, badan panas dingin, nyeri otot, mual, diare, dll. Gejala infeksi listeria bisa muncul dalam hitungan hari atau selang lebih dari 30 hari setelah penderita mengonsumsi bakteri yang terkontaminasi listeria.

Penyakit yang ditimbulkan akibat serangan bakteri L. monocytogenes umumnya disebut dengan Listeriosis.

Sebagai bakteri patogen atau parasit pada jamur enoki, L. monocytogenes ini sangatlah berbahaya dan perlu pencegahan secara total untuk menghindari kontaminasi. Melalui pencucian yang sempurna dengan air yang mengalir serta pengolahan melalui pemanasan dan penyimpanan dengan benar, umumnya jamur enoki ini aman untuk dikonsumsi karena bakteri ini akan mati pada suhu 75 derajat celsius.

Selain itu, infeksi bakteria bisa diatasi dengan pengobatan antibiotik. Namun utamakan langkah pencegahan dengan menjaga kebersihan bahan makanan dan memasak makanan dengan benar.

Saat ini, kontaminasi bakteri listeria baru terjadi di tiga negara besar yakni Amerika Serikat, Kanada dan Australia sejak Maret hingga April 2020. Bahkan, wabah tersebut sudah masuk dalam Kejadian Luar Biasa (KLB). Sementara itu, di Indonesia belum ditemukan adanya kasus kontaminasi oleh bakteri tersebut.

Oleh sebab itu, Kementan menghimbau kepada masyarakat baik importir dan juga konsumen untuk lebih cermat dan berhati-hati memilih produk pangan khususnya pangan segar asal tumbuhan seperti jamur enoki ini.