PASIR & KERIKIL
Pasir juga termasuk salah satu media tanam yang banyak digunakan. Orang-orang menggunakan pasir untuk melakukan cocok tanam hidroponik dikarenakan bobot pasir yang cukup berat sehingga mampu menopang tegaknya tanaman.
Di samping itu, pasir juga mempunyai pori-pori berukuran makro dalam jumlah banyak sehingga mudah basah – sekaligus cepat kering –, namun dapat menghasilkan sirkulasi udara yang baik untuk perakaran tanaman. Bahkan, pasir juga dianggap sebagai media tanam yang memadai dan sesuai apabila digunakan untuk proses penyemaian benih, pertumbuhan bibit tanaman, dan perakaran setek batang tanaman.
Kerikil
Penggunaan kerikil sebagai media tanam sebetulnya tidak jauh berbeda dengan media tanam hidroponik sebelumnya yakni pasir. Kedua media tanam ini mempunyai sifat yang sama. Kerikil yang dipakai untuk menanam tanaman dengan sistem hidroponik dapat memperoleh ruang bagi akar untuk tumbuh secara optimal.
Kerikil juga bisa membantu peredaran larutan unsur hara dan udara. Di balik kelebihan tersebut, kerikil juga mempunyai kekurangan, seperti sifatnya yang sulit mengikat air sehingga diperlukan kegiatan penyiraman air dengan rutin pada kurun waktu tertentu agar bisa tetap tumbuh tanpa disertai masalah. Jika mempunyai budget lebih, Anda bisa menggunakan media tanam berupa kerikil sintetis yang mempunyai kemampuan untuk mengikat air dengan baik.