PERANG KOREA
Dimulainya Perang Korea ini terjadi karena pasukan Uni Soviet sukses menduduki Manchuria dan pangkal semenanjung Korea, sementara pasukan Amerika Serikat menduduki “hanya semenanjung” Korea
Ideologi komunis yang dipeluk Uni Soviet berlawanan dengan ideologi-ideologi lain, membuat permusuhan antara Uni Soviet dengan negara-negara nonkomunis kembali seperti sebelum Perang Dunia Kedua dimulai
Semenanjung Korea yang dikuasai dua kekuatan yang ideologinya bertolak belakang inipun tak bisa disatukan
Pangkal Semenanjung Korea menjadi “Republik Rakyat Demokratik Korea” atau Korea Utara, sementara bagian Selatan Semenanjung Korea menjadi “Republik Korea” atau Korea Selatan
Setelah Partai Komunis Tiongkok di bawah Mao Zedong sukses mengalahkan Partai Nasionalis dalam perang saudara, Korea Utara menjadi amat bersemangat menaklukkan tetangga Selatannya, mengkomuniskan seluruh semenanjung Korea
Iosif Stalin, diktator pemimpin Uni Soviet, mula-mula tak menginginkan perang
Namun, kemenangan Mao, dan keberhasilan ilmuwan-ilmuwan Soviet meledakkan bom atom buatan mereka mengubah pendapatnya
Ketika Mao juga bersemangat “membebaskan” seluruh semenanjung Korea, diam-diam kedua negara komunis raksasa itu mendukung Korea Utara
Pihak Selatan sendiri terlalu percaya diri, mereka tak sadar, mereka kalah persenjataan
Pasukan Korea Selatan, biarpun didukung Amerika Serikat, misalnya tak memiliki tank
Di saat bersamaan, pihak Korea Utara sudah menimbun tank, artileri, dan senjata-senjata berat lainnya, berkat bantuan Uni Soviet dan Republik Rakyat Tiongkok
Biarpun persiapannya tak berimbang, pasukan Korea Selatan malah berkali-kali memprovokasi, terutama di daerah Kaesong dan Ongjin
Akhirnya, tanggal 25 Juni 1950, pihak Korea Utara yangg sudah merasa siap, melakukan serangan besar-besaran
Pasukan Korea Utara didukung tank dan tembakan artileri, melibas tentara Korea Selatan yang tak memiliki tank maupun senjata anti tank
Perang Korea pun dimulai. Tentara Korea Utara yang didukung Tiongkok dan Uni Soviet berperang melawan Korea Selatan, Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya
Ketika Presiden Amerika Serikat, Truman, menerima kabar tentang invasi Korea Utara, dia merasa ini mirip dengan sejarah saat Jepang mencaplok wilayah Tiongkok dan saat Hitler mencaplok Austria lalu Cekoslovakia
Karena negara-negara lain saat itu membiarkan Jepang dan Hitler mencaplok wilayah tetangganya, keduanya jadi semakin menjadi-jadi
Kalau saja Inggris, Perancis, dan Amerika Serikat lebih tegas saat itu, Perang Dunia Kedua bisa dihindari
Karena itulah Truman memutuskan untuk tegas dari awal: menggunakan PBB sebagai forum untuk menghimpun pasukan multinasional untuk menghentikan serangan Korea Utara
Sebagai pemimpin pasukan ini, Truman memilih jenderal paling senior dan paling populer, siapa lagi kalau bukan Douglas MacArthur
Jenderal Douglas MacArthur adalah seorang tentara tulen, lahir pada tanggal 26 Januari 1880 di tengah-tengah keluarga tentara
Dia lulus akademi militer di tahun 1903 sebagai valedictorian, juara satu di angkatannya
Begitu lulus, dia menjadi serdadu zeni di Filipina yang waktu itu merupakan jajahan Amerika Serikat
Ketika dia masih muda saja, sudah ada yang memperhatikan karakternya dan menyatakan MacArthur itu seorang “Egotis”
Perhatikan: “Egotis” bukannya “Egois.” Egois itu mementingkan dirinya sendiri
Egotis itu adalah egois, merasa dirinya penting, merasanya dirinya hebat, dan sombong secara bersamaan
Seorang egotis selalu secara aktif berusaha mengiklankan kehebatan dirinya kepada seluruh dunia
Sifat seperti ini adalah sifat kontroversial, banyak yang tak suka, tapi banyak juga yang suka
Perang yang dimulai dengan kekalahan besar tentara Korea Selatan ini langsung berbalik begitu pasukan multinasional diterjunkan
Pasukan Korea Selatan yang sudah terpojok, terkepung, di kota Busan di ujung Selatan semenanjung Korea, diselamatkan dengan cara mendaratkan 75.000 tentara di kota Incheon tanggal 10 September 1950, dekat Seoul, di belakang tentara Korea Utara yang mengepung Busan
Diserang dari belakang oleh pasukan multinasional bersenjata lengkap, pasukan Korea Utara kaget dan terpaksa mundur
Keberhasilan di Incheon ini jelas melambungkan reputasi MacArthur
Setelah Incheon, situasi berubah total
Pasukan Korea Utara dibombardir dari laut dan langit oleh AL dan AU Amerika Serikat, dan merekapun kehilangan banyak tank dan persenjataan berat lainnya
MacArthur yang pede bukan cuma mengusir pasukan Korea Utara dari wilayah Korea Selatan, dia meneruskan serangannya ke wilayah Korea Utara
Akhir Oktober, hampir seluruh wilayah Korea Utara diduduki oleh pasukan MacArthur
Sang jenderal besar pun berniat meneruskan serangan: mulai membom pangkalan-pangkalan Tiongkok yang mendukung pasukan Korea Utara, walaupun pangkalan-pangkalan tersebut berada di wilayah Tiongkok, bukannya Korea Utara
Di sisi lain, Presiden Truman tak ingin gegabah memperluas perang
Misi utama MacArthur, menurut Truman, adalah mengamankan Korea dan menahan penyebaran komunisme
Ketika mereka bertemu tanggal 15 Oktober 1950, MacArthur memberitahu Truman kurang lebih:
“Seandainya tentara Tiongkok berani menyeberangi perbatasan, mereka semua akan kami bantai!”
Kenyataannya, ratusan ribu pasukan Tiongkok di bawah pimpinan Peng Dehuai berhasil menyusup masuk, dan menyerang pasukan Amerika Serikat di bulan November 1950
Kaget karena diserang pasukan Tiongkok, ternyata ramalan MacArthur tidak menjadi kenyataan
Pasukan Tiongkok mengepung dan merebut banyak sekali lokasi yang dipertahankan pasukan multinasional, MacArthur terpaksa mundur
Pasukan Tiongkok bahkan belakangan berhasil merebut ibukota Korea Selatan, Seoul
Benturan antara Truman dan MacArthur mulai muncul ke permukaan saat pertanyaan besar mulai muncul:
“Apakah pihak Amerika Serikat akan menggunakan bom atom untuk menghentikan serangan pasukan Tiongkok?”
Konflik memuncak, wewenang untuk menggunakan bom atom berada di tangan presiden sesuai UU Energi Atom 1946
Pihak militer cuma berperan sebagai penasihat, keputusan akhir untuk menggunakan atau tidak menggunakan bom atom tetap berada di tangan presiden, seorang non-militer atau sipil
Truman sendiri merasa MacArthur hendak menggunakan bom atom, MacArthur sendiri membantah
Selain mengenai kesalahpahaman tentang bom atom, ada masalah lainnya yang tak kalah penting
Truman melarang MacArthur membom pangkalan-pangkalan Tiongkok karena sang presiden ingin perang ini dibatasi di wilayah Korea saja
MacArthur tidak menyukai pembatasan ini
Tanggal 1 Desember 1950, MacArthur dalam sebuah wawancara dengan gamblang menyatakan dirinya, pasukannya, dibatasi sehingga tak bisa bertempur secara efektif
Ini jelas-jelas menyerang atasannya, presiden Truman
Sang presiden mengeluarkan perintah:
“Semua pemimpin militer harus berkonsultasi dengan kementerian luar negeri sebelum mengeluarkan pernyataan resmi, dan sebaiknya tidak berbicara kepada wartawan!”
Ketegangan antara kedua sosok ini kini menjadi jelas
Di bulan Februari dan Maret 1951, pasukan multinasional MacArthur kembali memukul mundur pasukan Tiongkok
Dengan pasukan Tiongkok dipukul mundur, Seoul kembali jatuh ke tangan MacArthur tanggal 17 Maret 1951
Truman merasa inilah saat yang tepat untuk menawarkan perdamaian kepada Mao Zedong
Ketika wilayah yang dikuasai kedua belah pihak sama dengan wilayah sebelum perang dimulai
Dengan begini, pihak Komunis Tiongkok bisa bilang:
“Kami gak kalah kok”
Sehingga mereka akan menerima tawaran damai
Truman pun menyiapkan draft tawaran perdamaian ini, dan MacArthur pun dikabari oleh kementerian pertahanan mengenai perkembangan terbaru ini
MacArthur tak menyukai perkembangan ini
Tiga hari setelah menerima kabar tentang usaha Truman mencapai gencatan senjata, sebelum Truman mengajukan tawaran gencatan senjata kepada pihak Tiongkok, MacArthur sudah mengeluarkan pernyataan resmi
Pernyataan resmi ini dia tulis dan publikasi tanpa memberitahu kementerian luar negeri
MacArthur menyatakan bahwa Tiongkok tak memiliki industri, sehingga tak memiliki kemampuan untuk berperang dalam jangka panjang, bahwa pihak Amerika Serikat akan menghancurkan daerah pantai dan pedalaman Tiongkok
Kehancuran akan memberikan perdamaian yang dibutuhkan
Truman marah besar begitu dia tahu soal pernyataan resmi ini
Pernyataan ini terang-terang melanggar perintah tertulis dari Truman bahwa semua pernyataan resmi dari petinggi militer harus disunting dulu oleh kementerian luar negeri
Pernyataan ini berarti MacArthur sudah melangkahi kementerian luar negeri, dan presiden, dalam menentukan kebijakan politik luar negeri. Ingat, Truman hendak membatasi (CONTAIN) perang ini, bukannya meningkatkan dan memperluas perang ini
Truman ingin secepatnya mencapai gencatan senjata!
Truman langsung mengingat-ingat sejarah: presiden Abraham Lincoln pernah memecat jenderal George McClellan, dan presiden James Polk juga pernah memecat jenderal Winfield Scott
Ketika Truman masih menimbang-nimbang, MacArthur diam-diam menghubungi pemerintah Spanyol dan Portugal
Dia memberitahu:
” Sebentar lagi dia bakalan bikin perang besar, Spanyol dan Portugal jangan pada terkejut !”
Truman mengetahui hal ini karena dinas mata-mata Amerika Serikat menyadap kedutaan Spanyol dan Portugal
Truman kali ini benar-benar murka, menurutnya ini bukan cuma pembangkangan, ini pengkhianatan
Mantap sudah niat Truman untuk memecat sang jenderal besar
Namun, informasi soal “Pengkhianatan” MacArthur ini tak bisa dipublikasi
Karena ini sama saja memberitahu seluruh dunia bahwa mata-mata Amerika menyadap kedutaan Spanyol dan Portugal
Jadi, Truman harus memecat MacArthur tanpa mempertimbangkan faktor ini
Saat merundingkan hal ini dengan empat penasihatnya, Truman mendapat peringatan
MacArthur adalah jenderal yang populer
Sangat populer
Super populer
Dia seorang pahlawan di negara demokrasi, di mana pemilu itu penting, memecat jenderal yang sepopuler MacArthur akan amat-sangat menurunkan elektabilitas
Namun, para penasihat non-militer setuju, MacArthur harus dipecat
Para penasihat militer Truman semula tidak setuju MacArthur dipecat, tapi setelah mereka berunding dengan pejabat-pejabat tinggi militer lainnya, mereka akhirnya sepakat bahwa “supremasi sipil atas militer” harus dijunjung tinggi
Merekapun jadi setuju, MacArthur harus dipecat
Akhirnya, 11 April 1951, Jenderal Douglas MacArthur resmi dipecat oleh presiden Truman
Akibatnya sungguh dahsyat, elektabilitas Truman langsung terjun bebas ke kisaran 20 persen
Sampai sekarang masih rekor, elektabilitas terendah yang pernah dialami seorang presiden Amerika Serikat yang sedang menjabat
Sebaliknya, ketika MacArthur pulang, dia disambut meriah
Ketika dia mengunjungi New York, dia disambut parade paling meriah sepanjang sejarah Amerika Serikat sampai saat tersebut
Perang Korea sendiri berlanjut tanpa kemajuan berarti dari kedua belah pihak
Baru pada tanggal 27 Juli 1953 kedua belah pihak sepakat menandatangani perjanjian gencatan senjata
Saat itu Truman sudah tak menjabat presiden lagi
Di tahun 1952, Truman tahu, karir politiknya sudah habis, dia tak mencoba mencalonkan dirinya kembali, dan politikus-politikus Amerika saat itu langsung menjaga jarak dengannya
Di tahun 1950an, Truman dianggap sudah membuat blunder dengan memecat MacArthur
Dia dianggap semua orang salah satu presiden terburuk yang pernah didapat Amerika Serikat
Namun, seiring berjalannya waktu, ketika banyak dokumen-dokumen yang semula rahasia dibuka, ketika orang-orang yang terlibat memberikan kesaksian tentang proses pemecatan MacArthur, pelan-pelan pendapat publik dan sejarawan terhadap Truman berubah
Terutama pendapat terhadap pemecatan MacArthur, dalam kasus ini, hal yang terutama dan harus digarisbawahi adalah “profesionalisme militer” bahwa jajaran kepemimpinan militer adalah jajaran profesional yang harus mempraktekkan profesionalisme
Untuk memahami “profesional” langsung mengaitkan dengan kata “ahli”
Memang betul, seorang profesional sejati adalah seorang yang ahli di bidangnya
Sayangnya, ini adalah pemahaman yang amat terbatas
Nyatanya, profesionalisme itu jauh lebih luas daripada keahlian
Seorang profesional bukan cuma sekadar ahli, dia juga harus fokus, dia harus membaktikan segenap waktunya untuk pekerjaannya itu
Selain fokus, seorang profesional juga berarti dia itu seorang yang memiliki pengabdian sebagai orientasi utamanya
Tugas utama seorang profesional adalah MENGABDI dan MELAYANI kliennya, titik!
Dalam kasus ini, militer harus mengabdi kepada negaranya
Kemudian, seorang profesional juga terikat oleh kode etik, begitu dia melanggar kode etik tersebut, dia akan menerima hukuman
Ketika pelanggarannya cukup sering atau cukup parah, dia akan kehilangan haknya untuk menjalankan profesi tersebut
Ketika MacArthur melanggar perintah Truman dengan mengeluarkan pernyataan akan memperluas perang, dia bukan cuma membangkang terhadap Truman secara pribadi
Dia baru saja melanggar profesionalisme militer
Seorang jenderal harus mengikuti arahan dan perintah dari pemerintah sipil, bukannya menciptakan kebijakan luar negeri sendiri
Kebijakan luar negeri adalah wewenang profesional lain, yaitu presiden, menteri luar negeri, serta jajaran stafnya
Oleh karena itu, para pemegang wewenang ini sadar bahwa MacArthur udah kelewatan, sehingga mereka sepakat bahwa sang jenderal harus dipecat
Supremasi sipil adalah ide yang mutlak bagi Amerika Serikat
Hal ini membuat manuver MacArthur menjadi sangat fatal bagi posisi AS saat perang Korea pada saat itu
Militer adalah para pemegang senjata yang bertugas melindungi keselamatan negara dan rakyatnya
Tugas ini saja sudah berat, dan membutuhkan keahlian spesifik serta konsentrasi penuh
Para anggota militer sebaiknya membatasi dirinya dalam tugas ini, bukannya mencoba mengatur-ngatur semua aspek non-militer sebuah negara
Bayangin ketika pemimpin militer menyabotase ranah sipil, terutama dalam keputusan internasional
Karena itulah netralitas militer di hal-hal yang bukan ranahnya, terutama politik, menjadi amat penting
Netralitas militer sangat penting bagi kestabilan politik
Jika militer sanggup menjaga netralitas, maka profesionalitasnya sudah terbukti
Pelajaran yang dapat diambil dari Perang Korea dan dampaknya terhadap negara demokrasi Amerika Serikat adalah: Ketika seorang pemimpin militer, yang egotis, membuat sebuah manuver politik, yang jelas bukan merupakan ranahnya, situasi menjadi kacau
Dalam perang Korea ini bisa lihat, akhirnya Korea terpecah menjadi 2, bahkan hingga saat ini
Andai saja MacArthur bisa mengendalikan dirinya dan tidak membuat statement yang blunder, mungkin saja peta politik di semenanjung Korea akan berbeda
Fp Facebook Sejarah Dunia
IskandarTanjung