//900 Tahun Tertidur, Gunung Api di Islandia Ini Akhirnya Aktif Lagi Dan Muntahkan Gas dan Lava Pijar

900 Tahun Tertidur, Gunung Api di Islandia Ini Akhirnya Aktif Lagi Dan Muntahkan Gas dan Lava Pijar

[ gunung berapi yang terletak di sistem vulkanik Krysuvik, Islandia erupsi pada Jumat (19/3/2021). ]

Menariknya, letusan gunung ini menjadi letusan pertama setelah gunung dorman atau tidak aktif selama sekitar 900 tahun.
Letusan itu disebut ‘celah letusan’ dan berukuran sekitar 500 hingga 700 meter. Sementara area lava, kurang dari kilometer persegi dengan air mancur lahar kecil.
Akibat dari letusan itu, lahar merah menyala mengalir hingga mendekati ibukota Islandia, Reykjavik dan bahkan mendekati tujuan wisata populer, spa geotermal Blue Lagoon.
Selain kedua lokasi itu, gunung juga hanya berjarak beberapa kilometer dari Bandara Internasional Keflavik Islandia dan pelabuhan nelayan kecil

Akses ke daerah letusan awalnya di tutup tapi kemudian di buka untuk umum. Meski begitu, penduduk tetap diingatkan, karena gas dari letusan gunung berapi-terutama sulfur dioksida– dapat meningkat dan membahayakan kesehatan bahkan berakibat fatal.
“Namun saat ini pencemaran gas diperkirakan tak menimbulkan masalah bagi masyarakat kecuali dekat dengan sumber letusan. Emisi gas akan dipantau secara ketat,” kata IMO.

Tidak aktif selama 900 tahun
Menurut IMO, Sistem Krysuvik –yang tak memiliki pusat gunung api–tidak aktif selama 900 tahun terakhir.
Tetapi wilayah itu di bawah pengawasan selama beberapa minggu setelah terjadi gempa berkekuatan 5,7 pada 24 Februari di dekat Gunung Keilir di pinggiran Reykjavik.
Sejak itu, lebih dari 50.000 getaran kecil telah tercatat, dan magma terdeteksi hanya satu kilometer di bawah permukaan bumi dalam beberapa hari terakhir di dekat Fagradalsfjall

Akses ke daerah letusan awalnya di tutup tapi kemudian di buka untuk umum. Meski begitu, penduduk tetap diingatkan, karena gas dari letusan gunung berapi-terutama sulfur dioksida– dapat meningkat dan membahayakan kesehatan bahkan berakibat fatal.
“Namun saat ini pencemaran gas diperkirakan tak menimbulkan masalah bagi masyarakat kecuali dekat dengan sumber letusan. Emisi gas akan dipantau secara ketat,” kata IMO.

Tidak aktif selama 900 tahun
Menurut IMO, Sistem Krysuvik –yang tak memiliki pusat gunung api–tidak aktif selama 900 tahun terakhir.
Tetapi wilayah itu di bawah pengawasan selama beberapa minggu setelah terjadi gempa berkekuatan 5,7 pada 24 Februari di dekat Gunung Keilir di pinggiran Reykjavik.
Sejak itu, lebih dari 50.000 getaran kecil telah tercatat, dan magma terdeteksi hanya satu kilometer di bawah permukaan bumi dalam beberapa hari terakhir di dekat Fagradalsfjall.

Ahli geofisika Gudmundsson mengatakan, letusan itu menandakan periode baru yang mungkin berlangsung berabad-abad dengan letusan, mungkin 10 tahun sampai 100 tahun.
Islandia memiliki 32 sistem vulkanik yang saat ini dianggap aktif dan jumlahnya tertinggi di Eropa. Rata-rata setiap lima tahun terjadi letusan di Islandia.

Pergeseran lempeng tektonik Eurasia dan Amerika Utara dianggap bertanggung jawab atas aktivitas vulkanik yang intens di Islandia.

Itu saja untuk berita hari ini.
Sumber
https://www.kompas.com/sains/read/2021/03/24/090300923/tak-aktif-900-tahun-gunung-di-islandia-kembali-muntahkan-magma