Banyak orang yang percaya bahwa penyebab gigi berlubang adalah ulat. Banyak pula yang yakin bahwa sakit gigi bisa reda begitu ulat-ulat tersebut dikeluarkan. Tapi itu hanyalah mitos. Penyebab gigi berlubang yang sebenarnya adalah bakteri.
Sejak kecil kamu tentu pernah diingatkan oleh ibu kamu untuk tidak memakan permen dan coklat terlalu banyak, serta harus menggosok gigi setiap sebelum tidur. Larangan dan perintah dari ibu ini pastilah bertujuan baik, yaitu supaya gigi kamu tidak berlubang dan merasakan sakit gigi.
Gigi berlubang adalah kondisi ketika gigi mengalami kerusakan yang mengikis bagian luar (email) hingga bagian dalam gigi (dentin), sampai membentuk lubang. Gigi berlubang disebabkan oleh penumpukan bakteri pada mulut, sering mengonsumsi makanan yang manis, serta kebersihan mulut yang tidak terjaga.
Bakteri penyebab gigi berlubang sulit untuk dihilangkan, karena mereka sangat mirip dengan bakteri berbahaya lainnya yang hidup di rongga mulut. Terdapat 3 jenis bakteri dalam mulut yang menyebabkan gigi berlubang, yaitu bakteri lactobacillus acidophilus, bakteri streptokokus, bakteri odontomyces viscoses.
Secara alami mulut mengandung berbagai jenis bakteri yang biasanya berkembang melalui makanan dan minuman yang mengandung beberapa zat tertentu, seperti gula. Ketika kandungan gula tersebut tidak segera dibersihkan dari gigi, maka bakteri akan cepat menyerang gula tersebut dan memproduksi asam. Bakteri-bakteri tersebut akan membentuk plak bakteri.
Plak adalah lapisan tipis (biofilm) lengket yang melapisi gigi yang mengandung mikroorganisme yang baik maupun jahat dan bergabung dengan sisa-sisa makanan. Plak terbentuk dengan tekstur agak kasar yang terlihat pada gigi belakang, terutama di dekat gusi. Jika plak terus menumpuk, hal tersebut dapat menyebabkan karang gigi.
Pengobatan Gigi Berlubang
Pengobatan gigi berlubang akan disesuaikan dengan tingkat keparahan kondisi yang dialami pasien. Beberapa tindakan medis yang dapat dilakukan untuk mengatasi gigi berlubang adalah:
- Fluoride treatment
Pada gigi yang baru berlubang, dokter akan memberikan fluoride yang kandungannya lebih tinggi dari yang umumnya terkandung di pasta gigi. Fluoride treatment dapat diberikan dalam bentuk cair, gel, atau busa. Terapi ini dapat memperbaiki enamel dan mencegah lubang gigi bertambah besar.
Pasien bisa menggunakan fluoride ini secara mandiri dengan mengoleskannya di gigi, atau menggunakannya sebagai pasta gigi. Namun, umumnya dokter akan memasangkan fluoride dengan alat yang sesuai bentuk gigi pasien, sehingga dapat dipastikan semua permukaan gigi terlapisi oleh zat ini. - Filling
Filling atau tambal gigi merupakan tindakan yang paling umum dilakukan untuk mengatasi gigi berlubang. Filling dilakukan dengan terlebih dahulu membuang bagian gigi yang rusak. Setelah itu, gigi tersebut akan ditambal dengan menggunakan bahan-bahan khusus, seperti komposit resin, porselen, emas, atau perak. - Crown gigi
Crown atau kurung gigi adalah prosedur pemasangan mahkota gigi palsu di atas gigi yang rusak. Prosedur ini umumnya dilakukan untuk mengatasi kerusakan yang lebih parah atau pada kondisi gigi yang lemah.
Prosedur crown dilakukan dengan mengikis bagian gigi yang rusak dan menyisakan sebagian kecil bagian gigi untuk menjadi tumpuan mahkota gigi palsu. Mahkota gigi palsu dapat terbuat dari emas, porselen, atau komposit resin. - Root canal
Root canal atau perawatan saluran akar gigi dilakukan jika kerusakan sudah mencapai bagian dalam gigi atau akar gigi. Tindakan ini bertujuan untuk memperbaiki kerusakan tanpa harus mencabut gigi. - Cabut gigi
Cabut gigi dilakukan jika kerusakan sudah sangat parah dan tidak bisa dipulihkan lagi. Tindakan cabut gigi dapat diikuti dengan pemasangan gigi palsu atau implan gigi, untuk mengisi celah bekas gigi yang dicabut.