Jika bendera negara-negara di seluruh dunia disejajarkan, kita akan menemukan satu bendera yang beda dengan yang lainnya. Bendera itu tidak berbentuk segi empat atau persegi panjang, melainkan dua buah segitiga berwarna merah tua dengan tepian biru yang saling tumpang tindih. Ya, itulah bendera dari Negara Nepal.
Bentuk dua segitiga yang saling tumpang tindih pada bendera Nepal melambangkan pegunungan Himalaya, Shahs dan Ranas sebagai dua keluarga yang biasa memerintah Nepal, serta Hindu dan Budha sebagai dua agama resmi di negara itu. Simbol bulan dan matahari yang berada dalam bendera tersebut melambangkan keseimbangan, kedamaian, dan kerja keras, serta mengisyaratkan bahwa Negara Nepal akan tetap berdiri selama bulan dan matahari masih bersinar. Warna merah pada bendera tersebut diambil dari bunga rhododendron, yaitu bunga nasional negara di lereng Pegunungan Himalaya itu. Warna merah melambangkan sebuah kemenangan dan keberanian, sementara warna biru melambangkan kedamaian. Kedua warna tersebut cukup populer dalam seni dan dekorasi di Negara Nepal.
Bendera dengan ujung lancip itu sudah ada sejak 2000 tahun yang lalu, hingga kemudian negara Nepal mempertahankanya sampai sekarang. Pada tanggal 16 Desember 1962, bendera tersebut resmi dipakai setelah Prithvi Narayan Shah menyatuhan seluruh kerajaan kecil di negara itu. Pada awalnya bendera Nepal memiliki gambar wajah di matahari dan bulan. Kemudian seiring perkembanganya gambar wajah tersebut dihilangkan.
Selain Nepal, ternyata Negara Swiss dan Vatikan juga memiliki bendera yang berbeda dari negara lain, bendera tersebut berbentuk kotak atau persegi. Tidak ada peraturan yang mengharuskan setiap negara untuk memiliki bendera dengan ukuran serta bentuk yang seragam. Artinya setiap negara bebas menentukan atau membuat bendera yang menjadi sebagai simbol serta identitas masing-masing negara.