//Cara Mengenali Kekurangan Unsur Hara Pada Tanaman Budi Daya Dari Perubahan Warna Daun dan Buah

Cara Mengenali Kekurangan Unsur Hara Pada Tanaman Budi Daya Dari Perubahan Warna Daun dan Buah

Pemberian pupuk yang tidak seimbang atau tidak sesuai dengan kebutuhan seringkali akan menimbulkan gejala penurunan pada pertumbuhan ataupun perkembangan tanaman.

Gejala kekurangan unsur hara dapat diketahui dengan adanya perubahan fisik pada daun tanaman, seperti perubahan bentuk dan warna daun. Akan tetapi, identifikasi kekurangan unsur hara tersebut seringkali membingungkan karena defisiensi beberapa unsur hara memiliki kemiripan yang sulit untuk dibedakan.

Oleh karena itu hanya orang yang sudah memiliki pengalaman ataupun orang yang teliti yang bisa membedakan gejala kekurangan atau defisiensi unsur hara pada tanaman tersebut. Bagi yang masih awam, hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena pada dasarnya masalah ini bisa dipelajari dan ditemukan penyelesaiannya.

Oleh karenanya, penting bagi Anda untuk menyimak dengan seksama penjelasan berikut ini. Berikut adalah beberapa ciri tanaman yang menunjukkan gejala kekurangan unsur hara atau umum disebut dengan pupuk.

Kekurangan Nitrogen (N)

Tanda umum jika tanaman mengalami defisiensi nitrogen adalah daun tua akan menjadi hijau muda kemudian berubah menjadi kuning. Selanjutnya daun akan mengering dari bagian bawah ke bagian atas. Daun yang mengering tersebut lama-lama akan mati dan gugur.

Kekurangan unsur nitrogen dapat diatasi dengan pemberian pupuk yang mengandung unsur nitrogen, misalnya urea, ZA, KNO3 atau dengan penyemprotan pupuk daun yang memiliki kandungan nitrogen tinggi.

Kekurangan Fosfor (P)

Kekurangan unsur hara fosfor ditandai dengan perubahan warna daun yang menjadi gelap. Pada bagian tepi daun, cabang dan batang akan berubah menjadi warna ungu yang secara perlahan akan berubah lagi menjadi warna kuning.

Pemberian pupuk fosfat adalah solusi untuk mengatasi gejala kekurangan hara tersebut. Pupuk dapat diberikan dalam bentuk pupuk tunggal (TSP, SP36 atau SP18), pupuk kombinasi NPK10-30-20, pupuk MKP (kombinasi fosfat dengan kandungan minimum 50% serta kalium dengan kandungan minimum 30%), pupuk Diammonium Phosphate (kombinasi 46% fosfat dan 18% nitrogen), dan lain sebagainya.

Kekurangan Kalium (K)

Kekurangan unsur hara kalium pada tanaman menjadikan daun-daun tua mengalami keriting daun yang selanjutnya timbul bercak-bercak berwarna merah kecoklatan, lantas daun akan mengering dan kemudian mati.

Penambahan pupuk kalium mutlak dilakukan untuk memperbaiki kondisi tersebut. Pupuk kalium yang dapat digunakan adalah KCl, ZK, MKP, DKP, Kaliphos dan masih banyak jenis lainnya. Umumnya, pupuk jenis ini biasa digunakan untuk menginduksi pembungaan pada tanaman dewasa.

Kekurangan Magnesium (Mg)

Tanda umum yang terlihat jika tanaman kekurangan unsur hara magnesium adalah daun tua mengalami klorosis (yang awalnya berwarna hijau berubah menjadi kekuningan) dan nampak ada bercak-bercak coklat. Warna kekuningan ini juga akan timbul diantara tulang-tulang daun.

Pemberian pupuk yang mengandung magnesium harus dilakukan untuk mengantisipasi gejala kekurangan unsur hara ini. Pupuk yang dapat digunakan diantaranya adalah pupuk magnesium tunggal (MgO), atau pupuk kieserite (MgSOs4.H2O) yang mengandung 27% hara magnesium dan 22% hara sulfur maupun pupuk dolomite CaMg (CO3)2 yang selain mengandung unsur hara magnesium sebesar 18-22%, sekaligus juga mengandung unsur hara kalsium sebanyak 30-40%.

Kekurangan Kalsium (Ca)

Umumnya, kekurangan kalsium menjadikan tepi daun mengalami klorosis yang pada akhirnya akan menyebar pada tulang-tulang daun muda hingga seluruhnya berubah menjadi kuning. Kalsium sangat membantu tanaman dalam proses penyerapan hara kalium, sehingga pada tanaman yang kekurangan kalsium sering ditemukan gejala buah retak akibat permeabilitas dan elastisitas dinding-dinding sel yang rendah. Kekurangan kalsium juga sangat mempengaruhi kualitas kekerasan batang tanaman karena rendahnya elastisitas dinding sel.

Dalam kondisi seperti tersebut di atas, pemberian pupuk yang mengandung kalsium sangat mutlak dilakukan, misalnya memberikan pupuk kalsium dalam bentuk tunggal (CaO) maupun pupuk NPK yang ditambahi kandungan Ca-nya sehingga menjadi pupuk NPK plus Ca. pupuk lain yang mengandung kalsium adalah RP (Rock Phosphate) dengan kandungan fosfat sekitar 30% dan CaO sekitar 45%, TSP dengan kandungan 46% fosfat dan 20% kalsium, serta pupuk SSP (Single Super Phosphate) yang mengandung 18% fofat dan 25% kalsium.