Beberapa waktu yang lalu, di daerah Blitar, Jawa Timur telah ditemukan padi jenis baru yang dikenal dengan nama padi PIM-1 atau kependekan dari Padi Indonesia Menggugat.
Padi PIM-1 merupakan varietas padi purba yang mampu menghasilkan produksi padi mencapai 15 ton per hektar. Adalah seorang petani bernama Mohammad Diadudin Aridowi atau kerap dipanggil Udin yang pertama kali menanam padi jenis ini. Udin memperoleh bibit padi PIM-1 dari seorang petugas penyuluh lapangan di daerahnya.
Padi yang mempunyai tinggi hampir 2 meter serta bulir padi tiap tangkai yang hampir 700-900 bulir tersebut menghasilkan panen dua kali lipat dibandingkan hasil panen padi pada umumnya.
Namun, karena ukuran tanamannya yang besar, banyak yang meragukan ketahanan varietas padi ini terhadap angin. Meskipun begitu, setelah beberapa orang mencoba menanamnya dan memperoleh hasil panen mencapai 10 ton per hektar, orang pun banyak yang tertarik.
Ketahanan padi PIM-1 terhadap hama wereng juga tekstur berasnya yang pulen, menambah daya tarik bagi orang-orang untuk mencoba menanam varietas ini.
Untuk pemeliharaan dan perawatannya sendiri, tidak jauh berbeda dengan jenis-jenis padi lain pada umumnya, baik sejak persemaian, bercocok tanam hingga pemupukan.
Sayangnya, padi PIM-1 ini belum tersertifikasi oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB). Oleh karena itu, sebaiknya padi PIM-1 ini tidak disebarkan terlebih dahulu hingga sudah tersertifikasi.
Meski demikian, jenis padi ini sangatlah menarik. Bukan tidak mungkin jika varietas ini akan menjadi idola baru bagi para petani. Selain mudah dalam perawatannya, juga memiliki korelasi erat dengan program pemerintah yang berbasis kedaulatan pangan serta pengurangan pemakaian pupuk anorganik. Semoga untuk masa ke depan, Indonesia akan mampu berinovasi lebih dibidang pertanian.
Satu hal lagi, jika Anda masih menginginkan menanam padi lokal yang tidak kalah saing dengan padi PIM-1, Anda dapat mencoba padi Sertani-14. Varietas padi Sertani-14 merupakan padi hasil persilangan antara padi lokal Dayang Rindu dengan sekam putih. Padi yang dihasilkan oleh pemulia Surono Danu ini, mampu menghasilkan 14 ton per hektar.