//Harus Tahu! Ini Alasan Mengapa Penulisan Huruf Arab Ditulis Dari Kanan ke Kiri

Harus Tahu! Ini Alasan Mengapa Penulisan Huruf Arab Ditulis Dari Kanan ke Kiri

Pada zaman dahulu, sebelum ditemukannya kertas dan pena, orang-orang menulis dengan cara memahat. Memahat biasanya dilakukan diatas batu/benda keras lainnya agar tulisan terjaga dan tidak mudah rusak seperti tulisan yang terdapat pada prasasti peninggalan kerajaan-kerajaan kuno.

Lalu, apa hubungan antara memahat dengan arah penulisan dari huruf Arab?

Saat memahat, tangan kanan memegang palu/benda untuk memukul sedangkan tangan kiri memegang pahat untuk mengukir tulisan. Memukul menggunakan tangan kanan dilakukan karena pukulan dari tangan kanan memberikan tenaga lebih besar untuk memukul pahat daripada tangan kiri. Arah saat memahat ini otomatis bergerak dari kanan ke kiri (beda cerita apabila orang yang memahat adalah kidal).

Selain tulisan Arab, tulisan-tulisan keturunan hieroglif Mesir Kuno generasi pertama juga ditulis dari arah kanan ke kiri. Misalnya huruf Suryani, huruf Aram, huruf Fenisia, dan huruf Proto-Kanaan. Bahkan huruf latin yang kita gunakan saat ini menggunakan huruf Etruska yang awalnya ditulis dari arah kanan ke kiri.

Setelah adanya inovasi alat tulis yang lebih sederhana (pena dari bulu unggas, kulit hewan, pelepah pohon, dan kertas) penulisan mulai dialihkan dari arah kiri ke kanan. Alasan sederhananya, untuk menghindari tangan terkena tinta dan tulisan menjadi berantakan. Sedangkan, mengapa penulisan dari huruf Arab (bersama dengan huruf-huruf Semitik lainnya) tetap mempertahankan penulisannya dari arah kanan ke kiri? Kemungkinan besar adalah untuk mempertahankan tradisi.