Ular dengan nama latin “Trimeresurus insularis” ini, termasuk ular yang memiliki racun bisa yang tak kalah bahayanya dari ular Cobra dan King Cobra. Racun bisa ular ini bersifat hemotoksin, yakni dapat merusak pembuluh darah. Racun hemotoksinnya memang tidak sekuat ular Viper yang hidup di tanah, karena ular Viper ini hidup di atas pohon.
Namun jika terkena gigitannya, tubuh akan merasakan rasa sakit yang luar biasa, sampai pembengkakan, bahkan hingga pendarahan baik secara internal maupun eksternal. Saat terkena kulit pun bekas gigitannya itu bisa meninggalkan luka dan kemudian membusuk jika tidak ditangani sesegera mungkin.
Ular asli dari Pulau Komodo ini juga hanya akan menyerang ketika menangkap sumber panas, dikarenakan ular ini memiliki Termoteseptor. Termoteseptor ini berguna untuk mengidentifikasi temperatur lingkungan sekitar ular tersebut.
Perlu diketahui bahwa di Indonesia belum ada antiserum untuk ular ini. Tetaplah hati-hati karena meskipun cantik, ular ini tetaplah ular berbisa yang berbahaya.