//Bingung Mau Tanam Singkong Jenis Apa? Ini Jenis Singkong yang Berbuah Besar dan Banyak serta Berbobot Berat

Bingung Mau Tanam Singkong Jenis Apa? Ini Jenis Singkong yang Berbuah Besar dan Banyak serta Berbobot Berat

Singkong merupakan salah satu sumber karbohidrat selain padi. Singkong banyak ditanam di Indonesia karena iklim tropis yang sangat cocok untuk pertumbuhannya.

Selain direbus dan dibakar, masyarakat Indonesia banyak mengolah olahan bahan singkong menjadi keripik, thiwul, tape dan lain sebagainya. Singkong juga bisa dijadikan sebagai tepung yang umum disebut dengan tepung tapioka.

Karena memiliki manfaat dan juga permintaan pasar yang selalu tinggi, banyak petani Indonesia yang memulai untuk membudidayakan singkong ini sebagai peluang bisnis.

Ada begitu banyak jenis singkong yang biasa dibudidayakan di Indonesia. Setiap singkong memiliki kekhasan tersendiri. Berikut adalah beberapa jenis singkong yang dapat memberikan keuntungan bagi para pembudidayanya.

Singkong gajah

Singkong gajah pertama kali dibudidayakan di daerah Kalimantan Timur. Dinamakan singkong gajah karena mampu menghasilkan panen yang melimpah dengan berat 50 kg hanya dalam satu pohon. Hal ini jelas berbeda dengan tanaman singkong lain yang umumnya hanya memiliki berat sekitar 5-8 kg saja.

Tanaman singkong gajah ini memiliki ciri batang dan daun muda berwarna ungu kemerahan dengan daun berukuran lebih besar dan lebar daripada tanaman singkong pada umumnya. Pada saat tanaman sudah memasuki umur 3-4 bulan, maka batang utama akan bercabang tiga.

Singkong ini sangat menguntungkan petani karena dapat memenuhi kebutuhan industri tepung dan juga industri bioetanol.

Singkong mukibat

Jenis singkong ini diberi nama sesuai dengan nama seseorang yang menemukan varietas singkong ini, yakni Mukibat.

Berat umbi singkong ini hampir sama dengan singkong gajah, yakni hingga 50 kg untuk satu pohon. Para petani bisa memanen singkong mukibat ini ketika berusia 13 bulan.

Singkong manggu

Berbeda dengan singkong gajah, singkong ini berasal dari Jawa Barat dan sangat cocok untuk dijadikan sebagai masakan yang enak.

Masa panen dari singkong manggu yakni sekitar 7 bulan, dan memiliki ukuran lebih kecil daripada singkong gajah. Jika pohon singkong ini ditanam dengan baik, maka akan menghasilkan banyak umbi hingga 10 kg untuk satu pohon singkong manggu.

Singkong putih

Singkong ini memiliki beragam manfaat dan bisa diolah menjadi makanan lainnya seperti keripik, singkong rebus, tape, gethuk, dan sebagainya. Para petani bisa memanen hasil singkong putih ini ketika sudah berumur sekitar 9 bulan. Setiap pohon singkong menghasilkan umbi dengan berat 3 sampai 5 kg saja.

Singkong mentega

Jenis tanaman singkong ini diberi nama singkong mentega karena singkong yang dihasilkan berwarna kuning seperti mentega. Singkong ini tidak memiliki ukuran yang terlalu besar, dan dapat dipanen ketika usia pohon singkong mencapai 13 bulan.

Jenis singkong mentega bisa memberi keuntungan yang melimpah untuk para petani, karena beragam manfaat dari olahannya. Singkong ini bisa diolah menjadi tape yang digunakan sebagai oleh-oleh khas bandung. Selain itu, juga bisa diinovasikan untuk membuat cake atau brownies yang enak.

( , Undefined, 12

Demikianlah beberapa jenis tanaman singkong yang dapat dibudidayakan di Indonesia dan sekaligus dapat memberikan keuntungan melimpah untuk para petani. Dengan catatan, petani harus tetap melakukan perawatan yang baik agar mendapatkan hasil yang maksimal.

Beri komentar di bawah, singkong jenis apa yang pernah Anda budidayakan!