//Ini Fungsi Sulfur (S) Yang Harus Diberikan Pada Masa Awal Pertumbuhan

Ini Fungsi Sulfur (S) Yang Harus Diberikan Pada Masa Awal Pertumbuhan

Unsur hara makro yang diperlukan oleh tanaman terdiri dari Nitrogen (N), Phosphosr (P), kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg) dan Sulfur (S). Kali ini, mari lebih memperdalam terkait unsur Sulfur (S) dan peranannya dalam pertumbuhan tanaman.

Sulfur (S) bersama dengan kalsium dan magnesium merupakan hara tanaman sekunder. Hal ini berarti S dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak tetapi lebih sedikit dari unsur Nitrogen (N), Phosphosr (P), dan kalium (K).

Unsur hara sulfur diperlukan tanaman untuk membantu pembentukan zat hijau daun, penyusunan perotein, dan vitamin. Sulfur pada tanaman 90% tersedia dalam bentuk asam amino.

Fungsi unsur S kelihatan menonjol pada tanaman umbi-umbian. Pada tanaman umbi, sulfur berfungsi untuk memperbaiki kualitas umbi, seperti memperbaiki warna, aroma, rasa dan ukuran umbi. Sedangkan pengaruhnya pada tanaman tebu, sulfur dapat meningkatkan rendemen hasil panen dan meningkatkan kadar gula.

Selain dua contoh di atas, secara umum fungsi unsur sulfur pada tanaman adalah sebagai berikut :

  • Membantu proses pembentukan asam amino
  • Membantu pertumbuhan tunas
  • Merangsang pembentukan bintil akar tanaman
  • Berperan dalam pembentukan klorofil
  • Meningkatkan kekebalan (resistensi) tanaman terhadap cendawan patogen
  • Pada beberapa jenis tanaman sulfur berfungsi membentuk senyawa minyak yang menghasilkan aroma
  • Memperbaiki warna, aroma, dan kelenturan daun tembakau (khusus pada tembakau omprongan)
  • Pada tanaman pepaya berperan sebagai aktifator enzim pembentuk zat papain
  • Merangsang pertumbuhan anakan pada tanaman padi

Khusus untuk tanaman padi, sulfur banyak diserap oleh tanaman selama masa pertumbuhan dan mencapai maksimum pada fase pembungaan. Pada fase ini, sulfur terakumulasi di daun, sebagian besar di daun muda. Kadar S-total di daun dan batang padi tinggi pada awal pertumbuhan. Setelah stadia itu, sulfur disimpan dalam daun dan tangkai, kemudian ditranslokasikan ke gabah.

Oleh karena itu, sulfur harus tersedia pada awal pertumbuhan sampai sekurang-kurangnya pada fase anakan aktif untuk memperoleh hasil yang optimal.

Jika kekurangan unsur hara sulfur, maka akan nampak jelas terlihat bahwa daun muda atau pada pucuk daun mengalami klorosis yang lama kelamaan akan mati.

Sulfur sendiri telah diaplikasikan sejak dahulu dalam bentuk amonium sulfat, super fosfat, dan kalium sulfat. Namun demikian sejalan dengan peningkatan penggunaan pupuk analisis tinggi seperti urea, DAP, dan amonium polyphosphate (APP), aplikasi sulfur secara perlahan semakin berkurang.

Maka dari itu, perlu adanya penambahan sulfur dalam bentuk unsur S, gipsum atau pirit, serta pupuk organik tergantung ketersediaan bahan dan kebutuhan dari tanaman dan tanah.