Hingga saat ini permintaan kayu terbilang tinggi sehingga membuat masyarakat menanam pohon cepat tumbuh. Padahal, kelas awet kayu cepat tumbuh seperti jabon tergolong rendah. Dampaknya kayu jadi rentan serangan rayap kayu kering. Oleh karena itu, kayu harus diberikan perlindungan agar tidak mudah mendapatkan serangan rayap.
Rayap atau anai-anai atau semut putih adalah serangga sosial anggota infraordo Isoptera, bagian dari ordo Blattodea yang dikenal luas sebagai hama penting kehidupan manusia. Rayap bersarang di dan memakan kayu perabotan atau kerangka rumah sehingga menimbulkan banyak kerugian secara ekonomi.
Sebutan rayap sebetulnya mengacu pada hewannya secara umum, padahal terdapat beberapa bentuk berbeda yang dikenal, sebagaimana pada koloni semut atau lebah sosial. Dalam koloni, rayap tidak memiliki sayap. Namun, beberapa rayap dapat mencapai bentuk bersayap yang akan keluar dari sarangnya secara berbondong-bondong pada awal musim penghujan (sehingga sering kali menjadi pertanda perubahan ke musim penghujan) di petang hari dan beterbangan mendekati cahaya. Bentuk ini dikenal sebagai laron atau kelekatu.
Ada banyak cara melindungi kayu dari serangan rayap. Salah satunya menggunakan bahan alami buah kecubung. Kecubung dinilai menjanjikan karena mengandung racun kuat jenis alkaloid. Sebelumnya, serbuk buah kecubung telah diteliti. Ekstrak tersebut didapatkan dari 16 kg buah kecubung yang dijemur selama 3 hari, kemudian diblender dan diekstrak dengan methanol. Setelah itu, saring residu biji dan menguapkan methanol pada suhu 45°C.
Ekstrak buah kecubung berbentuk cair dan perlu dilarutkan dengan air. Berdasarkan percobaan, semakin besar konsentrasi dan semakin lama perendaman, nilai absorbsi dan retensi kayu akan semakin meningkat. Absorbsi adalah jumlah larutan pengawet total yang diaplikasikan. Sementara itu, retensi adalah jumlah bahan pengawet yang meresap ke dalam kayu.
Dalam uji sifat antirayap pun menunjukkan hal yang hampir serupa. Semakin besar konsentrasi ekstrak dan lama perendaman, akan semakin tinggi mortalitas rayap dan susut bobot serta derajat kerusakan kayu semakin rendah. Misalnya, kayu yang mendapatkan 20% ekstrak buah kecubung dengan lama perendaman 5 hari dapat menyebabkan mortalitas rayap 89%.
Hingga saat ini rayap masih menjadi agen perusak utama pada produk berbahan baku kayu. Rayap kerap masuk ke lingkungan hunian manusia dan merusak kayu. Hal tersebut disebabkan oleh perubahan drastis habitat mereka. Itu sebabnya banyak rayap yang memakan perabotan kayu di rumah dan menjadi ancaman hunian manusia.
Keberadaan rayap di hunian manusia biasanya ditandai dengan banyaknya laron yang beterbangan. Laron adalah fase terbang rayap yang bertugas mencari sumber makanan dan sarang untuk koloni baru.
Selain pengawet alami, produsen kayu biasanya menggunakan pengawet berbahan kimia. Meski bersifat alami, pengawet dari buah kecubung dinilai memiliki kekuatan yang hampir sama dengan pengawet berbahan kimia.