Jambu biji (Psidium guajava) atau sering juga disebut jambu batu, jambu siki dan jambu klutuk adalah tanaman tropis yang berasal dari Brasil, disebarkan ke Indonesia melalui Thailand. Jambu batu memiliki buah yang berwarna hijau dengan daging buah berwarna hijau atau merah dan berasa asam-manis. Buah jambu batu dikenal mengandung banyak vitamin C.
Penggunaan pot pada tanaman jambu, mungkin bisa mengekang pertumbuhan akar tanaman dalam mencari hara dan air. Namun, tanaman jambu biji sebenarnya bisa tetap tumbuh subur apabila dipelihara dengan tepat dan memperhatikan beberapa hal sebelum mulai bertanam jambu biji di pot. Berikut ini beberapa kiat penting yang perlu diterapkan saat Anda ingin menanam jambu biji di pot.
Jenis pot yang cocok digunakan
Ada banyak jenis pot yang bisa digunakan, tapi sebaiknya pilih pot berdasarkan beberapa kriteria seperti bobotnya cukup ringan, tidak mudah pecah/robek, berbentuk normal, dan tidak mengganggu perkembangan akar atau tanaman.
Pilihlah pot dengan harga yang cukup murah. Selain itu, pilih pot dengan bibir yang tidak melebar ke samping atau menyempit ke bagian tengah. Pilih pot dengan ukuran yang pas untuk menopang tajuk tanaman. Anda juga bisa menggunakan planter bag yang saat ini sedang marak digunakan oleh pehobi tanaman.
Media tanam
Umumnya, media tanam yang digunakan terbuat dari campuran tanah, humus, kompos, pupuk kandang, pasir, sekam, arang, dan serbuk gergaji. Komposisi yang digunakan berbeda-beda. Anda bisa menggunakan campuran tanah, pupuk kandang, dan sekam padi dengan komposisi yang sama. Hal terpenting yang perlu Anda perhatikan adalah proses pencampuran. Seluruh bahan media tanam harus dipastikan tercampur merata.
Bila media tanam yang digunakan tergolong rendah bahan organik dan berat, sebaiknya lakukan perubahan komposisi media di dalam pot setiap empat bulan. Caranya, 1/3 bagian atas media diambil keluar dan masukkan media baru. Namun, cara ini berisiko karena dapat mengganggu area perakaran. Anda bisa mengganti cara tersebut dengan menambahkan bokashi kocor yang kaya bahan organik pada pot setiap dua minggu sekali sebanyak 25–20 ml.
Lokasi
Pilihlah lokasi yang terkena sinar matahari secara langsung karena tanaman membutuhkan sinar matahari maksimal 70%.
Rajin berikan nutrisi
Tanaman harus rutin diberikan air dan nutrisi karena suplai kedua kebutuhan tersebut terbatas.
Pemangkasan
Tajuk tanaman yang berada di dalam pot sebaiknya diatur agar tidak terlalu besar dan rimbun karena dapat menyulitkan pemeliharaan. Usahakan ukuran pot dan besarnya tajuk tanaman proporsional