//Mudah! Ini Cara Menanam Bawang Merah di Pot

Mudah! Ini Cara Menanam Bawang Merah di Pot

Bawang merah (Allium cepa L. var. aggregatum) adalah salah satu bumbu masak utama dunia yang berasal dari Iran, Pakistan, dan pegunungan-pegunungan di sebelah utaranya, tetapi kemudian menyebar ke berbagai penjuru dunia, baik sub-tropis maupun tropis. Wujudnya berupa umbi yang dapat dimakan mentah, untuk bumbu masak, acar, obat tradisional, kulit umbinya dapat dijadikan zat pewarna dan daunnya dapat pula digunakan untuk campuran sayur. Tanaman penghasilnya disebut dengan nama sama.

Bawang merah saat ini dianggap sebagai sebuah varietas dari spesies Allium cepa, spesies yang memuat sejumlah besar varietas bawang yang dikenal dengan nama kolektif bawang bombai.

Langkah pertama yang perlu Anda perhatikan saat menanam bawang merah adalah melihat kondisi lokasi penanaman. Bawang merah mampu beradaptasi dengan baik di dataran rendah hingga dataran tinggi sekitar 1.000 m dpl.

Bawang merah lebih bagus ditanam di tempat terbuka yang mendapatkan penyinaran sekitar 75 persen dan lokasi tersebut bersuhu 25–32°C. Bawang merah menyukai tanah yang subur, gembur, dan mengandung bahan organik. Jenis tanah yang cocok adalah lempung berpasir atau lempung berdebu dengan pH tanah 5,5–6,5.

Sebelum menanam, Anda harus menyiapkan bibit berupa umbi yang sehat dengan ciri-ciri berwarna mengilap, kompak/tidak keropos, berukuran sedang (3–4 gram/umbi), kulit tidak luka, dan sudah disimpan 2–3 bulan setelah dipanen. Umbi yang bagus ketika dipotong sepertiga bagian akan terlihat memiliki titik tumbuh yang berwarna hijau.

Berikut ini tahapan penanaman bawang merah.

  1. Tanam umbi dengan cara membenamkan seluruh bagian umbi ke dalam media tanam. Bibit yang ditanam sebaiknya dipotong sepertiga bagian agar pertumbuhan tunasnya lebih cepat. Setelah itu, lakukan penyiraman sesuai dengan umur tanaman.
  2. Penyiraman untuk tanaman berumur 0–10 hari dilakukan dua kali sehari pada pagi dan sore. Tanaman berumur 11–35 hari disiram sekali sehari pada pagi hari. Selanjutnya, tanaman yang berumur 36–50 hari disiram sehari sekali pada pagi atau sore.
  3. Berikan pupuk kandang dan pupuk organik dengan dosis 100–200 gram/pot ketika tanaman berumur 10–15 hari dan 30–35 hari setelah tanam.
  4. Panen sudah bisa dilakukan setelah tanaman berumur 65–75 hari setelah tanam. Tanaman yang siap dipanen memiliki ciri-ciri seperti tanaman sudah cukup tua (dilihat dari hampir 60–90 persen batang telah lemas dan daun menguning), umbi lapis terlihat padat berisi dan sebagian muncul di permukaan tanah, serta warna kulit umbi mengilap atau memerah.