Penggunaan pestisida di lapangan sebaiknya digunakan sebagai langkah terakhir dalam mengendalikan OPT. Hal ini sesuai dengan prinsip dalam Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yang mengedepankan pengelolaan agroekosisitem dengan memadukan teknik-teknik pengendalian OPT yang ramah lingkungan.
Dalam menggunakan pestisida, pengambilan keputusan adalah hal penting yang perlu dilakukan secara tepat. Pengambilan keputusan yang tidak tepat dapat merugikan dari segi lingkungan dan juga segi ekonomi karena biaya yang sudah terlanjur dikeluarkan.
Oleh karenanya, sebelum menggunakan pestisida alangkah baiknya dipahami terlebih dahulu fungsi dan juga karakteristik jenis pestisida yang akan digunakan untuk mengendalikan OPT. Selain itu, perlu juga diperhatikan dan ditentukan langkah pertama yang harus di lakukan untuk memutuskan perlu/tidak nya menggunakan pestisida dalam mengendalikan OPT.
Untuk menentukan pestisida yang tepat, perlu diketahui beberapa karakteristik pestisida seperti berikut ini
Efektivitas
Merupakan daya bunuh pestisida terhadap organisme pengganggu. Pestisida yang baik seharusnya memiliki daya bunuh yang cukup untuk mengendalikan organisme pengganggu dengan dosis yang tidak terlalu tinggi, sehingga memperkecil dampak buruknya terhadap lingkungan.
Selektivitas
Selektivitas sering disebut dengan istilah spektrum pengendalian, merupakan kemampuan pestisida untuk membunuh beberapa jenis organisme. Pestisida yang disarankan didalam pengendalian hama terpadu adalah pestisida yang berspektrum sempit.
Fitotoksitas
Fitotoksitas merupakan suatu sifat yang menunjukkan potensi pestisida untuk menimbulkan efek keracunan bagi tanaman yang ditandai dengan pertumbuhan yang abnormal setelah aplikasi pestisida.
Residu
Residu adalah racun yang tertinggal pada tanaman setelah dilakukan penyemprotan yang akan bertahan sebagai racun hingga batas tertentu. Residu yang bertahan lama pada tanaman akan berbahaya bagi kesehatan manusia tetapi residu yang cepat hilang, efektivitas pestisida tersebut akan menurun.
Persistensi
Persistensi merupakan kemampuan pestisida bertahan dalam bentuk racun di dalam tanah. Pestisida yang mempunyai persistensi tinggi akan sangat berbahaya karena dapat meracuni lingkungan.
Resistensi
Resistensi merupakan kekebalan organisme pengganggu tumbuhan terhadap aplikasi suatu jenis pestisida. Jenis pestisida yang mudah menyebabkan resistensi organisme pengganggu sebaiknya tidak digunakan.
LD 50 atau Lethal Dosage 50%
Adalah dosis tertentu yang dinyatakan dalam miligram berat bahan uji per kilogram berat badan (BB) suatu organisme yang menghasilkan 50% respon kematian pada populasi organisme uji dalam jangka waktu tertentu.
Kompatabilitas
Kompatabilitas adalah kesesuaian suatu jenis pestisida untuk dicampur dengan pestisida lain tanpa menimbulkan dampak negatif.