Proses Persemaian merupakan tahap yang paling mendasar pada tanaman hidroponik. Baik untuk sayur daun, sayur buah, dll.. semua jenis sayur hidroponik ya.. 😆
Persemaian tanaman bisa menggunakan rockwool, busa sofa, dakron, filter akuarium, dan tisu. Tapi lebih efektif menggunakan rockwool. Kenapa harus rockwool? Karena sifat rockwool sangat mudah menyerap air dengan waktu yang cukup lama. Jadi, rockwool memiliki rentang waktu lembab yang lebih lama daripada media lainnya yang tadi disebutkan.
Proses persemaian dimulai dengan menaruh benih yang akan ditanam pada rockwool. Tergantung jenis tanaman yang akan ditanam ya.. jika tanaman yang akan kita tanam tumbuh seperti bunga, contoh nya, sawi sendok, sawi pagoda, caisim, dll maka cukup ditabur 1 benih setiap 1 potong rockwool. Sedangkan jika tanaman yang kita tanam seperti kangkung (tumbuh ke atas) maka 1 potong rockwool bisa ditabur 5 s.d. 9 benih.
Selanjutnya benih dibasahi dengan air sampai lembab (tidak tergenang air) dan tunggu sampai sprout (pecah benih)
Setelah benih sprout(pecah), selanjutnya jemur benih dibawah sinar matahari. Kenapa harus dijemur?
Yap, semua yang baca sampe kalimat ini pasti pernah belajar biologi kan? Iya dong, di biologi itu ada proses namanya fotosintesis, dimana tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk tumbuh dengan baik. Sama halnya dengan benih yang kita tanam, mereka pun perlu sinar matahari untuk kelangsungan hidupnya.
Apa jadinya kalo kekurangan sinar matahari? Kalo kekurangan sinar matahari, benih akan tumbuh kutilang(kurus tinggi langsing). Ciri cirinya, batang tumbuh tinggi menjulang ke atas, daun masih kecil serta belum mampu berdiri dengan tegak(kokoh) alias letoy. 😆
Jemur dibawah matahari sampai tumbuhan memiliki 3 atau 4 daun. Selanjutnya benih siap dipindah tanam di modul hidroponik. Catatan : jaga rockwool agar tetap lembab saat dijemur dibawah sinar matahari
Oiya, FYI benih lebih efektif disemai saat sore hari
Selamat berkebun 👍👍
