Tulisan yang menarik dari bapak Ir. H. Wardhani Sartono, M.Sc. yang mengingatkan tentang KECELAKAAN PESAWAT KOMERSIAL DI INDONESIA YANG MENIMBULKAN KORBAN..
- Tanggal 9 Januari 2021, pesawat Sriwijaya Air, tipe B 737-500, PK-CLC, Flight Number SJ-182, Rute Soekarno-Hatta – Pontianak, jatuh di Perairan Kepulauan Seribu.
Jumlah korban meninggal : Penumpang 50 orang (40 + 7 + 3), Crew 12 orang, total 62 orang. - Tanggal 29 Oktober 2018, pesawat Lion Air, tipe B 737-8/Max, PK-LQP, Flight Number JT-610, Rute Soekarno-Hatta – Pangkal Pinang, jatuh di Perairan Laut Jawa, sebelah utara Karawang.
Jumlah korban meninggal : Penumpang 182 orang (179 + 1 + 2), Crew 7 orang, total 189 orang. - Tanggal 28 Desember 2014, pesawat Air Asia, tipe A 320-200, PK-AXC, Flight Number QZ 8501, Rute Surabaya – Singapura, jatuh di Perairan Selat Karimata, sebelah barat Kalimantan.
Jumlah korban meninggal : Penumpang 155 orang, Crew 7 orang, total 162 orang. - Tanggal 7 Maret 2007, pesawat Garuda, tipe B 737-400, PK-GZC, Flight Number GA-200, Rute Soekarno-Hatta – Adisucipto (JOG), terbakar setelah landing di Runway 09, Bandara Adisucipto, Yogyakarta, berhenti di sebelah timur overrun.
Jumlah penumpang 133 orang, korban meninggal, Penumpang 21 orang, beberapa orang mengalami luka2. - Tanggal 1 Januari 2007, pesawat Adam Air, tipe B 737-400, Flight Number KI-574, Rute Surabaya – Manado, jatuh di Perairan Selat Makassar.
Jumlah korban meninggal : Penumpang 96 orang (85 + 7 + 4), Crew 6 orang, total 102 orang, tidak ada jasad yang ditemukan. - Tanggal 5 September 2005, pesawat Mandala Airline, tipe B 737-200, Flight Number RI-091, Rute Polonia Medan – Soekarno-Hatta, meledak setelah takeoff.
Jumlah korban meninggal : Penumpang 94 orang, Crew 5 orang, Warga dekat lokasi kejadian 50 orang, total 149 orang. - Tanggal 30 Nopember 2004, pesawat Lion Air, tipe MD 82, PK-LMN, Flight Number JT 0538, Rute Soekarno-Hatta – Solo, tergelincir saat landing waktu hujan di Bandara Adi Sumarma, Solo, sampai melintasi jalan dan berhenti di kuburan yang terletak di sebelah barat overrun.
Jumlah korban meninggal : Penumpang 23 orang, Crew 3 orang, korban luka2 61 orang.
*Catatan 😗
a. Presiden SBY memerintahkan kepada Menhub untuk meneliti Kelayakan semua Bandara (Kompas 02.12.2004).
b. Penyebab kecelakaan ini selain akibat tail wind, juga disebabkan karena hydroplaning, hal ini disampaikan oleh 3 orang, sbb :
1). Ir. Wardhani Sartono, MSc, dosen JTS FT UGM (KR 02.12.2004 dan Jawa Pos 03.12.2004).
2). Ertata Lananggalih, Investigator KNKT (Kompas, 11.02.2005).
3). Capt Christian Bisara, Dir Kes Pen (Kompas, 11.02.2005). - Tanggal 26 September 1997, pesawat Garuda, tipe Airbus B 300-B4, Flight Number GA-152, Rute Soekarno-Hatta – Polonia, Medan, menabrak Bukit Sibolangit, Deli Serdang, menjelang landing di bandara Polonia, Medan.
Jumlah korban meninggal : Penumpang 222 orang, Crew 12 orang, total 234 orang. - Tanggal 11 Juli 1979, pesawat Garuda, tipe Fokker F-28, Mamberamo, menabrak pegunungan Partetekan, salah satu anak pegunungan Sibayak, pada saat akan landing di Bandara Polonia, Medan.
Jumlah korban meninggal, Penumpang 58 orang, Crew 4 orang. - Sebenarnya masih ada 2 accident pesawat lagi, tetapi tidak ada datanya, yaitu :
a. Th 1996, pesawat Silk Air, tipe B 737 -300, Rute Solo – Singapore, jatuh di Perairan Sungai Musi, seluruh Penumpang dan Crew meninggal.
b. Th 1992, pesawat Mandala Airlines, VC-8 (4 propeller), Rute Makassar – Ambon, jatuh menjelang landing di bandara Pattimura, Ambon, seluruh Penumpang dan Crew meninggal.
Sumber : KR, Kompas, Jawa Pos, Republika, Detiknews.
Kalau ada kesalahan dan tambahan data mohon dikoreksi atau ditambah, untuk pembelajaran.
Semoga bermanfaat.
JOG 11 Januari 2021.
Wardhani Sartono.
Pensiunan guru bandara