Pastinya Anda sudah sangat familiar dengan bibit tanaman hasil dari pencangkokan bukan? Pencangkokan sendiri merupakan teknik menciptakan akar baru pada batang tanaman. Ketika akar pada titik batang sudah terlihat, batang yang ditumbuhi oleh akar dipotong dan siap ditanam untuk menjadi tanaman yang baru.
Jenis tanaman yang biasa dicangkok umumnya seperti jeruk, belimbing, mangga, jambu, durian, duku, sawo manila, jeruk nipis, kakao, rambutan, alpukat, dan masih banyak lagi.
Perbanyakan tanaman dengan cara cangkok sering dilakukan oleh pembudidaya karena teknik ini dapat menghasilkan bibit berkualitas seperti induknya dan tentunya juga lebih cepat untuk menghasilkan buah.
Bibit cangkok yang baru dibuat harus dilakukan perawatan ekstra agar dapat tumbuh menjadi bibit yang sehat dan menghasilkan tanaman yang berbuah lebat. Berikut ini beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam melakukan perawatan bibit cangkok.
Karantina bibit
Bibit yang sudah selesai dicangkok harus dikarantina terlebih dahulu di tempat yang teduh sampai daun-daun baru sudah menjadi agak tua.
Adaptasikan dengan cahaya matahari
Setelah daun baru menua, Anda bisa mengeluarkan bibit dari tempat karantina ke tempat terbuka agar bibit beradaptasi dengan sinar matahari dan pertumbuhannya menjadi lebih maksimal. Adaptasi juga berfungsi untuk mencegah terjadinya etiolasi, yaitu pertumbuhan bibit yang kurus memanjang.
Pupuk bibit
Bibit sudah bisa dipupuk setelah satu bulan dikeluarkan dari tempat karantina. Pupuk yang digunakan adalah pupuk daun dengan dosis rendah, yakni setengah dari dosis normal. Pemupukan dilakukan sebanyak dua minggu sekali untuk menjaga suplai nutrisi untuk bibit.
Pupuk daun yang digunakan berupa pupuk dengan kadar N yang tinggi. Kadar N berfungsi merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman, mulai dari pertumbuhan batang, cabang, hingga daun. Anda juga bisa memberikan zat pengatur tumbuh sesuai dengan dosis anjuran.
Pemangkasan cabang
Setelah banyak cabang yang terbentuk, Anda sudah dapat melakukan pemangkasan pada tunas. Jika baru satu tunas yang tumbuh, Anda tetap boleh memangkasnya karena akan banyak tunas yang muncul setelah pemangkasan tersebut. Setelah itu, Anda bisa memilih tunas-tunas yang bagus untuk dipelihara.
Ganti polibag
Polibag perlu diganti dengan ukuran yang lebih besar agar pertumbuhan tanaman bisa lebih cepat. Pergantian polibag dilakukan secara hati-hati. Caranya hampir sama dengan menanam bibit di dalam pot.
Penyiraman bibit
Bibit perlu disiram sebanyak satu atau dua kali sehari jika sedang kemarau. Penyiraman pada musim hujan disesuaikan dengan kondisi media tanam.
Pestisida
Pestisida hanya digunakan saat bibit terkena penyakit atau hama. Untuk mencegah serangan hama dan penyakit, sebaiknya jaga sanitasi lingkungan sekitar dengan membersihkan gulma dan menjaga tingkat kelembapan.
Perlu diperhatikan bahwa dalam melakukan perbanyakan dengan cara cangkok pastinya akan ada kelemahannya. Berikut merupakan beberapa kelemahan dari teknik cangkok bibit.
- Kurang tahan terhadap musim kemarau panjang
- Tanaman yang mudah roboh jika terkena angin kencang karena tidak berakar tunggang
- Kerusakan pada tajuk pohon induk tajuknya menjadi karena banyak cabang yang harus dipotong
- Di satu pohon induk kita hanya bisa melakukan cangkok pada beberapa batang saja. Karena itulah perbanyakan tanaman dalam kuantitas yang besar tidak bisa dilakukan dengan cara ini.
Referensi:
pertanianku.com
cybex.pertanian.go.id