//Cara Pembiakan Bakteri Merah Untuk Pengendalian Hama Wereng Pada Tanaman Padi

Cara Pembiakan Bakteri Merah Untuk Pengendalian Hama Wereng Pada Tanaman Padi

Belakangan ini, banyak penggiat agensia hayati yang membicarakan tentang kehadiran alternatif agens hayati yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama wereng batang coklat (WBC) yang selama ini ditakuti oleh petani.

Bakteri merah (BM) atau Serratia marcescens, begitulah orang menyebutnya. Bakteri ini memiliki kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh agens hayati lain dari jenis fungi seperti Verticillium,Metharizium, dan Beauveria bassiana.

Bakteri Serratia memiliki spektrum yang lebih luas yang dimana bakteri ini mampu berperan sebagai antagonis terhadap bakteri Xantomonas oryzae penyebab penyakit kresek /ngelaras pada tanaman padi.

Bakteri ini memiliki karakter sangat motil karena memiliki flagela peritrik, habitatnya bisa di air, tanah, permukaan daun, di dalam pencernaan binatang atau bahkan di dalam tubuh manusia.

Cara bakteri ini bekerja adalah dengan cara masuk melalui lubang dari tubuh serangga hama baik melalui oral maupun pori. Bakteri ini akan merusak jaringan pencernaan dari serangga dan berkembang biak dalam tubuh hama, pada akhirnya serangga atau hama pengganggu akan mati dengan berubah warna menjadi merah.

Uniknya, bakteri Serratia bisa tumbuh dalam 2 kondisi yakni aerob dan anaerob. Pertumbuhan yang optimum semua strain Serratia adalah pada PH 5-9 dan pada suhu 20-37 C. Semua strain akan terhambat pertumbuhannya pada PH <4,5 dan suhu diatas 45 C.

Karena sifatnya yang bisa tumbuh dalam kondisi aerob dan anaerob maka bakteri ini mudah sekali untuk dibiakkan. Perlu disiapkan bahan dan alat seperti di bawah ini untuk melakukan perbanyakan bakteri Serratia.

  • Kentang 1,5 kg
  • Gula pasir 75 gram
  • Air 5 liter
  • Isolat Serratia/bakteri merah 1 tabung.
  • Aerator aquarium
  • Galon aqua

Sementara itu, untuk proses perbanyakannya adalah dilakukan dengan:

  • Mengupas dan memotong kentang menjadi ukuran dadu, kemudian merebusnya bersama gula dan air hingga mendidih.
  • Selanjutnya, ekstrak kentang dimasukkan ke dalam galon sterilisasi selama 2 jam dalam dandang.
  • Setelah dingin, isolat bakteri dimasukkan dan difermentasi secara aerob ke dalam ekstrak kentang dengan bantuan aerator.
  • Setelah 10-14 hari larutan siap digunakan.
  • Larutan ini dapat digunakan dengan cara mengncerkannya terlebih dahulu. Dosis yang umum dugunakan adalah 5-10 cc per satu liter air.
  • Pengaplikasian pada tanaman dilakukan pada pagi atau sore hari dan alat semprot harus bersih dari pestisida.

Bakteri merah mampu menekan serangan hama tanaman padi, antara lain wereng batang coklat,
wereng punggung putih, wereng daun hijau, ganjur, walang sangit, ulat bawang, dan kutu daun.