Sisa buah yang sudah tidak dikonsumsi lagi atau bahkan menjadi busuk, biasanya akan dibuang begitu saja. Wahh sangat mubazir sekali. Kok bisa, kenapa?
Mulai saat ini, jangan lagi membiasakan diri untuk membuang buah busuk begitu saja. Saatnya untuk memanfaatkan buah busuk tersebut menjadi bahan yang lebih bermanfaat, pupuk organik misalnya.
Buah-buahan busuk adalah bahan organik yang mengandung banyak air. Oleh karenanya, akan sangat tepat jika dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan pupuk organik cair.
Proses pembuatan pupuk organik cair ini sangatlah sederhana. Dapat dibuat sendiri dengan mudah karena tidak memerlukan alat-alat yang rumit ataupun tempat yang luas. Berikut adalah cara sederhana untuk membuat pupuk organik cair menggunakan bahan dari buah-buahan busuk.
Pertama, perlu disediakan alat dan bahan seperti berikut ini:
- Buah-buahan yang sudah busuk 20 kg
- Air kelapa 10 liter
- Air cucian beras 5 liter
- Gula merah 1 kg
- Yakult 10 botol atau EM4
- Air bersih 20 liter (kecuali pdam)
- Tong atau ember tertutup bervolume 50 liter
- Saringan
Beberapa bahan diatas memiliki fungsi yang teramat penting selama prose pembuatan pupuk organik cair ini. Bahan tersebut adalah:
- Air kelapa berperan sebagai pendorong untuk terbentuknya zat Giberalin, Sitokinin, serta Auksin. Ketiga zat inilah yang berguna untuk merangsang pertumbuhan tanaman mulai dari akar, batang, hingga daunnya, serta mempercepat proses pembentukan bunga dan bakal buah.
- Gula merah berperan sebagai aktivator dan stimulator yang meransang pembentukan enzim.
- Air cucian beras merupakan pengontrol pH cairan agar tetap stabil selama proses fermentasi berlangsung. Hal ini akan menghindarkan pupuk cair tercemar bakteri merugikan yang akan berbahaya bagi tanaman jika dibiarkan berkembang.
Sementara itu, untuk cara pembuatannya adalah dengan:
- Menyiapkan buah-buahan busuk, kemudian menghancurkannya hingga menjadi potongan kecil.
- Potongan buah dimasukkan ke dalam tong atau ember yang sudah disiapkan.
- Selanjutnya, dimasukkan bahan lain seperti air, air kelapa, air cucian beras, gula merah, dan yakult atau EM4.
- Aduk-aduk semua bahan tersebut hingga tercampur rata dan tutup rapat tong tersebut selama 12-15 hari agar proses fermentasi dapat berjalan dengan baik.
- Tong sebaiknya ditempatkan pada area yang teduh atau terhindar dari cahaya matahari dan air hujan secara langsung.
- Pengontrolan dilakukan setiap 5 hari sekali sambil sesekali diaduk agar tidak terdapat endapan di dalamnya.
- Setelah 12-15 hari, maka pupuk organik cair sudah dapat digunakan dengan ciri-ciri pupuk berwarna hitam dan tidak bau menyengat.
Sebelum diaplikasikan, sebaiknya pupuk disaring terlebih dahulu kemudian ampas yang tersisa bisa dimanfaatkan untuk pupuk pada tanaman
Pupuk organik cair ini harus digunakan sesuai dengan kebutuhan tanaman. Untuk merangsang pertumbuhan batang, akar, dan buah, dibutuhkan 10 cc larutan pupuk kompos cair dan dicampur dengan 1 liter air. Sedangkan untuk perakaran dibutuhkan 30 cc dengan 1 liter air.
Bagaimana sangat mudah bukan proses pembuatannya? Selamat mencoba sendiri di rumah. Jangan lupa bagikan pengalaman Anda ketika membuat pupuk organik cair ini dalam kolom komentar 🙂