//Bacillus thuringiensis (Bt): Sebagai Bio Insektisida Untuk Pengendalian Hama Penyakit Tanaman

Bacillus thuringiensis (Bt): Sebagai Bio Insektisida Untuk Pengendalian Hama Penyakit Tanaman

Pernahkah Anda mendengar sebutan Bt dalam pertanian? Yaa, itulah nama lain dari Bacillus thuringiensis yang sangat terkenal sebagai patogen (penyabab penyakit) pada berbagai jenis serangga.

Bacillus thuringiensis sendiri merupakan bakteri gram positif yang pertama kali ditemukan pada larva ulat sutera (Bombyx mori) yang sudah mati. Setelah dilakukan penelitian, bakteri ini bisa digunakan sebagai bio insektisida karena saat mengalami sporulasi bakteri tersebut akan menghasilkan kristal protein yang mengandung beberapa senyawa insektisida yang bekerja merusak sistem pencernaan serangga.

Proses Toksifikasi B.t.i terhadap Larva Nyamuk

Kristal protein Bt ini sudah diperjualbelikan secara komersil di pasaran terutama di toko pertanian. Bt dikenal dengan insektisida racun perut yang umumnya dapat menghancurkan selaput usus serangga hama. Serangga akan berhenti makan dan kemudian mati dalam 2-3 hari.

Adapun varietas bakteri Bacillus thuringiensis yang dijual secara komersil di pasaran, diantaranya adalah:

  • Bacillus thuringiensis var aizawai, sangat efektif membunuh larva ngengat, terutama ngengat diamondback (Plutella xylostella) pada tanaman kubis/kol
  • Bacillus thuringiensis var kurstaki, mampu membasmi berbagai ulat pengganggu tanaman budidaya pertanian
  • Bacillus thuringiensis var israelensis, mampu membunuh larva nyamuk dan lalat hitam (blackflies)
  • Bacillus thuringiensis var tenebrionis, sangat efektif sekali membunuh kumbang kentang Colorado (Leptinotarsa decemlineata) serta larva kumbang daun.

Aplikasi Bt biasanya dilakukan dengan cara disemprotkan atau disiramkan pada tanaman budi daya yang terserang hama sasaran dengan dosis yang sudah direkomendasikan pada kemasan produk. Akan lebih efektif lagi jika pengaplikasian dilakukan pada sat hama memasuki fase larva atau ulat.

Selain dapat membunuh serangga hama, bakteri genus Bacillus ini ternyata juga mempunyai kemampuan lain yakni dapat meningkatkan petumbuhan tanaman dan dapat bertindak sebagai fasilitator dalam penyerapan beberapa unsur hara dari lingkungan.

Tidak hanya itu, beberapa spesies dari Bacillus sp. yang menghasilkan antibiotik dapat digunakan sebagai agens hayati. Jenis antibiotik yang dihasilkan tersebut antara lain berupa iturin, surfactin, fengicin, polymyxin, difficidin, subtilin, dan mycobacilin

Sedikit kekurangan dari Bt ini adalah cara kerjanya yang sedikit lambat dan mudah leaching atau tercuci oleh air hujan. Akan tetapi, penggunaan bio insektisida dalam budi daya pertanian layak untuk dikembangkan secara masif mengingat fungsinya yang mengikuti keseimbangan ekosistem.