Cara mengocor pupuk bukanlah hal yang asing lagi bagi petani. Ini karena, teknik mengocor pupuk akan menjadi hal yang penting ketika petani tersebut membudidayakan tanamannya menggunakan mulsa plastik. Contoh adalah petani cabai.
Pada budi daya tanaman cabai, pengaplikasian pupuk dengan cara ditabur melingkar di sekitaran perakaran tanaman akan menjadi susah untuk dilakukan karena lubang untuk meletakkan pupuk terhalang oleh mulsa plastik. Oleh karena itu, teknik pengocoran ini perlu dilakukan ketika akan memberikan pupuk susulan pada tanaman cabai.
Dalam mengaplikasikan pupuk dengan teknik mengocor juga tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Petani perlu memperhatikan dengan seksama agar ketika mengocorkan pupuk, pupuk cair tersebut tidak mengenai pangkal batang tanaman cabai.
Sebaiknya, pupuk dikocorkan pada jarak sekitar 5-10 cm dari pangkal batang agar tidak melukai batang tanaman cabai. Seperti yang sudah diketahui, beberapa jenis pupuk bersifat panas terutama pupuk nitrogen yang dapat melukai tanaman jika dosis yang digunakan terlalu banyak.
Selain itu, maksud dari pengaplikasian menggunakan jarak ini adalah agar akar tanaman dapat menyerap unsur hara dengan cepat karena pada umumnya ujung-ujung akar tanaman memiliki jarak lebih dari 20 cm dari pangkal batang cabai.
Secara teknis, pengocoran yang tepat bisa dilakukan dengan cara menggunakan corong yang ujungnya disambung dengan selang plastik sepanjang 20-30 cm. Kemudian ujung selang tersebut dimasukkan ke dalam mulsa sampai berjarak sekitar 10 cm dari pangkal tanaman cabai. Kemudian larutan pupuk tersebut disiramkan pada corong sehingga larutan akan meluncur dari corong ke ujung selang yang yang berada di dalam mulsa tersebut.
Untuk jenis pupuk dan berapa dosis pupuk yang tepat untuk digunakan dalam pengocoran tanaman cabai tersebut sifatnya relatif, tapi sangat disarankan untuk menggunakan pupuk NPK yang mudah larut dalam air.
Pupuk NPK ini bisa menjadi salah satu alternatif, dengan penggunaan konsentrasi yang bisa dibilang relatif, yang penting adalah tidak terlalu pekat dan usahakan maksimal 10 gr/liter air.
Perlu diketahui bahwa teknis pengocoran yang kurang tepat bisa memicu timbulnya penyakit layu pada tanaman cabai. Banyak dari petani cabai yang asal-asalan dalam mengaplikasikan pupuk susulan melalui pengocoran, padahal hal ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan tanaman cabai.
Semoga setelah ini, Anda lebih berhati-hati lagi dalam melakukan pengocoran pupuk.