//Mengenal Apa Itu IMO (Indigenous Microorganism): Mikroorganisme Yang Sangat Diperlukan Dalam Pertanian Karena Peranannya Yang Sangat Kuat dan Efektif Dalam Pertanian

Mengenal Apa Itu IMO (Indigenous Microorganism): Mikroorganisme Yang Sangat Diperlukan Dalam Pertanian Karena Peranannya Yang Sangat Kuat dan Efektif Dalam Pertanian

IMO atau Indigenous Microorganism adalah makhluk renik yang dapat hidup atau telah hidup di suatu wilayah selama beberapa waktu.

IMO ini sedikit banyak sangat diperlukan dalam pertanian karena peranannya yang sangat kuat dan efektif. Pertanian alami sangat menganjurkan penggunaan IMO karena pada dasarnya mikroorganisme terbaik adalah yang berasal dari lingkungan setempat (lokal).

Dalam dunia pertanian, mikroorganisme umumnya memiliki dua peranan penting, yakni:

  • Menguraikan senyawa organik kompleks seperti bangkai tanaman, hewan dan sampah menjadi nutrisi sehingga bisa diserap oleh tanaman
  • Menghasilkan zat-zat berguna seperti antibiotika, enzim dan asam laktat yang menekan pertumbuhan penyakit dan mendukung kondisi tanah yang sehat.

IMO sendiri digunakan dengan tujuan untuk menghasilkan kondisi tanah yang ideal bagi pertanian yaitu meningkatkan kesuburan dan kesehatan tanah dan untuk mencegah penyakit tanaman.

IMO dapat dikoleksi atau ditemukan dari berbagai macam sumber di alam. Sumber IMO terbaik bisa berasal dari nasi perak (nasi yang dimasak agak keras), seresah daun, batang bambu, IMO dari hutan, IMO dari sawah, dan masih banyak lagi.

Berikut adalah salah satu contoh cara mengoleksi atau mengumpulkan IMO dari bahan seresah daun.

Pertama adalah menyiapkan bahan-bahan seperti:

  • Nasi keras
  • Nutrisi tanaman atau fermented plant juice (FPJ)
  • Bekatul
  • Jerami
  • Natural mineral A
  • Nutrisi asam amino ikan atau fish amino acid (FAA)

Untuk prosesnya adalah dengan mencari tumpukan seresah daun yang dipenuhi oleh hifa (benang-benang jamur yang halus) berwarna putih sebagai sumber IMO.

Kemudian, nasi keras dibenamkan ke dalam FPJ yang telah diencerkan 1.000x (konsentrasi 0,001%), lalu dipanaskan dan kemudian didinginkan. Setelah dingin, nasi keras tersebut dicampurkan dengan serasah daun dan dibiarkan semalaman.

Selanjutnya,campuran di atas dapat dicampurkan dengan bekatul untuk memperbanyak IMO. Tutup campuran bekatul dengan jerasmi padi untuk merangsang pertumbuhan IMO. Atau bisa pula ditambahkan dengan FPJ, FAA, dan mineral A untuk mempercepat proses fermentasi.

Dalam waktu 3-5 hari, berbagai jenis mikroorganisme bisa berupa bakteri ataupun jamur termasuk yang berwarna merah, putih, kuning dan hitam akan bermunculan.

Perlu diketahui bahwa jenis mikroorganisme yang didapatkan dari proses koleksi atau pengumpulan IMO akan berbeda-beda di tiap lokasi. Ini karena setiap tempat memiliki kondisi lingkungan yang unik. Contohnya, di lereng gunung yang terkena sinar matahari akan memiliki IMO yang berbeda dengan sisi yang tidak terkena sinar matahari. Ketinggian juga akan mempengaruhi jenis mikroorganisme.

Oleh karena itu, untuk mendapatkan mikroorganisme yang terbaik, sebaiknya diambil sampel sumber dari pegunungan atau daerah yang belum pernah tercemar aktivitas.

Agar efektif, IMO harus digunakan dengan cara yang tepat. Salah satunya adalah seperti berikut ini:

  • IMO digunakan secara berkelanjutan. Karena IMO digunakan untuk menyuburkan tanah, oleh karena itu IMO harus dikumpulkan dan disiapkan setiap tahun. Agar hasilnya terjaga secara berkelanjutan, IMO juga harus tetap ada di tanah.
  • Menjaga keberagaman IMO. Tidak pilih-pilih saat mengumpulkan bibit IMO. Sebaliknya, kumpulkan dan campurkan mikroorganisme dari berbagai lingkungan. Disarankan untuk mengumpulkan IMO dari 4 arah, yaitu gunung, puncak, lembah, dan tanah guludan.

Bagaimana, tertarik untuk mengumpulkan IMO? Silakan mencoba!